close× Telp +62 761 45505
close×

Pemerintah Susun Rencana Penanggulangan Tuberkolosis Paska MDGs 2015

Senin, 19 Agu 2013 | 2083 kali dilihat

Menggarisbawahi  pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rangka HUT ke-68 Kemerdekaan RI, di hadapan sidang bersama  DPD-RI dan DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8),  Kementerian Kesehatan telah  menyusun rencana untuk penanggulangan tuberkolosis  (TB)  setelah Millenium Development Goals (MDGs) 2015.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI , Prof dr Tjandra Yoga Aditama  SpP mengatakan, pencapaian indikator MDG’s untuk TB di Indonesia saat ini sudah on the track dan diperkirakan semua indikator dapat dicapai sebelum waktu yang ditentukan.

Ia menyebutkan,  Indonesia telah menunjukkan adanya penurunan dari prevalensi dan kematian akibat TB. Selain itu juga angka notifikasi kasus TB menunjukkan adanya peningkatan meskipun belum maksimal.

“Yang terlihat menggembirakan adalah trend angka keberhasilan pengobatan menunjukkan konsistensi di atas 90% selama beberapa tahun ke belakang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kualitas pengobatan pasien TB.,” kata Prof. Tjandra di Jakarta, Minggu (18/8).

Menurut Dirjen P2PL P Kementerian Kesehatan itu, dengan visi “Dunia bebas TB”, pemerintah menetapkan  Strategi TB pasca 2015 dalam tiga  utama yaitu :
1. Pelayanan TB yang inovatif dan berpihak pada pasien(Innovative TB Care);
2. Kebijakan yang lebih berani (agresif) dan didukung oleh sistem yang jelas (Bold Policies and supportive systems); dan
3. Intensifikasi penelitian dan Inovasi untuk diagnosis cepat, vaksinasi pasca paparan, pengobatan yang lebih singkat, dll  (Intensified research and Innovation).

 Sedang Inovasi pelayanan T meliputi diagnosis cepat, termasuk tes kepekaan secara universal,pengobatan semua bentuk TB, termasuk TB resisten obat, dan kolaborasi TB/HIV dan penatalaksanaan penyakit komorbid (diabetes,dll).

Melalui Program Nasional Pengendalian TB, kata Tjandra Yoga, pemerintah telah melakukan  terobosan di antaranya adalah :
• Pendekatan Public-Private Mix (PPM) untuk pelayanan TB dengan pelibatan sektor pemerintah dan swasta;
• Pengembangan Pelayanan Pasien TB MDR;
• Penggunaan Rapid Diagnostic untuk TB Resistan Obat;
• Penguatan peran pasien dalam pengendalian TB; dan
• Penyusunan Exit Strategy untuk GF ATM, sehingga untuk ke depannya Program Pengendalian TB tidak bergantung kepada donor.

Keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan program pengendalian TB, kata Tjandra Yoga, telah memperoleh  apresiasi dari beberapa tokoh penting di dunia diantaranya  Sekjen PBB Ban Ki Moon.

Melalui  surat, Ban Ki Moon menyampaikan penghargaan kepada Presiden SBY atas upaya pengendalian TB di Indonesia pada tahun 2012. Indonesia juga menerima penghargaan dari Global Health USAID berupa Champion Award for Exceptional Work in the Fight Againts TB.

Penghargaan tersebut  diberikan kepada Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI atas upaya dalam Pengendalian TB. Selain dari keberhasilan pencapaian MDG, dinilai pula keberhasilan kepemimpinan dalam meningkatkan akses pasien serta membangun kemitraan. Dan juga Indonesia merupakan negara pertama yang memperoleh penghargaan dari USAID atas kepemimpinan dalam pengendalian TB.

Sumber : Sekertariat Kabinet Republik Indonesia