close× Telp +62 761 45505
close×

Kelistrikan Riau Devisit

Kamis, 01 Okt 2015 | 12898 kali dilihat

PEKANBARU: Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Pekanbaru melakukan jumpa pers pada Rabu (30/9) di kantor PLN Wilayah Riau dan Kepri (WRKR) tentang kondisi kelistrikan saat ini yang terjadi di Riau, khususnya area Pekanbaru.

Manager area Pekanbaru Agustian M mengatakan, kondisi sistem normal saat ini sedang defisit karena mendapat suplay dari Jambi hanya 90 Megawatt. Dan daya yang masuk melalui Sumbar juga ada totalnya 456 MW, sedangkan beban puncak di Riau 517 MW.

"Jadi, Kemampuan pembangkit di Riau tidak cukup. Saat ini Riau mengalami defisit 61 MW. Riau hanya mampu 317 mw saja," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, PLN area Pekanbaru Melakukan akan terus melakukan pemadaman dengan durasi 2 jam dalam waktu 24 jam. Jadi rata - rata pemadaman sehari akan dilakukan pada dua kali.

"Kita berharap dalam beberapa hari kedepan ada perbaikan dan pemadaman segera berkurang. Kami  meminta maaf kepada masyarakat atas pemadaman listrik yang terjadi beberapa Minggu ini," sebut Agustian.

Dalam beberarapa hari ini, kata Agustian, kita sedang menunggu di kemungkinan pada 4 Oktober ini, akan masuk di daerah bukit asam unit satu dan unit dua dengan kapasitas 100 MW dan pembangkit Obilin akan masuk 85 MW. Jika semua ini masuk tepat waktu, Riau tidak akan defisit lagi.

Teman - teman media menilai, Semua pernyataan yang disampaikan oleh area Manager PLN Pekanbaru, hanya solusi jangka panjang saja, tidak dalam waktu dekat.

Tidak puas dengan jawaban PLN yang normatif, teman - teman media mendesak agar PLN mempunyai langkah berani.

Karena rekan - rekan media melihat, pemadaman tersebut terus - terusan sepanjang tahun tanpa ada solusi yang berani.

Langkah rekan media usulkan adalah, pengusaha yang menggunakan listrik besar, agar dimatikan daya nya pada waktu beban puncak antara pukul 19.00 - 22.00 WIB. Hal itu sudah sangat jelas dalam perjanjian yang dibuat oleh PLN dan pengusaha waktu pemasangan baru.

"Jika itu dilakukan, pemadaman bisa dikurangi dan tidak sehari dalam dua kali pemadaman. PLN mengatakan bahwa Riau mengalami defisit 61 MW. Sedangkan pengusaha tersebut  menggunakan daya sebesar 45 MW. Berarti Riau hanya defisit 14 MW saja," sebut rekan media.

Rekan media melanjutkan, Itu merupakan langkah pendek yang harus dilakukan segera. Harus Ada keberanian buat PLN untuk itu semua. Media akan memonitoring kinerja PLN Pekanbaru.

"Ini adalah untuk orang banyak, jangan ada lagi pemadaman bergilir terus di Riau, khususnya Pekanbaru. Masyarakat sudah jenuh dan marah ulah PLN tersebut. Masyarakat tidak mau tahu, karena hak dan kewajiban sebagai konsumen sudah dipenuhi. Dan ini pekerjaan Rumah buat PLN. Sampai kapan bisa berakhir krisis ini, hanya PLN yang bisa menjawab semua ini," tutupnya. (rgi/exa)