close× Telp +62 761 45505
close×

Laba Bank Riau Kepri Tembus Rp418 Miliar

Kamis, 07 Apr 2016 | 4915 kali dilihat

PEKANBARU - PT bank Riau dan Kepulauan Riau (BRK) terus bekerja keras untuk meningkatkan laba meski terjadi perlambatan ekonomi global dan ditambah pula diakhir tahun 2015 di Riau dan Pulau Sumatera mengalami bencana kabut asap yang secara tidak langsung mengakibatkan lesunya perekonomian.

"Selain itu pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan No. 235 tahun 2015 dimana Dana Pemerintah dikonversi ke dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), harga minyak yang menurun dan mengurangi DBH Riau dan Kepulauan Riau sehingga berdampak pada kinerja Bank Riau Kepri," kata Direktur Utama BRK, DR Irvandi Gustari dalam jumpa pers di Pekanbaru, Rabu (6/4/2016).

Irvandi mengatakan, adanya peningkatan biaya bunga yang lumayan besar, yang berasal dari dana pihak ketiga (DPK) terutama dana pemerintah juga mempengaruhi perolehan laba Bank Riau Kepri. Namun tetap menembus angka Rp418 miliar.

Jumlah tersebut menurut dia memang lebih kecil dibanding laba yang diperoleh pada tahun sebelumnya yakni Rp690 miliar.

Namun Irvandi menyampaikan bahwa kinerja Bank Riau Kepri dalam kondisi ekonomi global yang melambat tersebut, relatif lebih baik dibandingkan BPD lain yang ada.

Saat media menanyakan Kinerja Bank Riau Kepri di Tahun 2015, DR. Irvandi juga mengatakan Kinerja Bank Riau Kepri, masih lebih baik dibandingan dari BPD lainnya.

Hal itu dapat dilihat dari Rasio Keuangan per 31 Desember 2015 dimana Nilai CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 20.78%, ROA (Return on Asset) sebesar 1.69%, ROE (Return on Equity) sebesar 16.9%, NIM (Net Interest Margin) sebesar 6.08%, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 83.86%, NPL (Non Performing Loan) Gross 4.12 % dan NPL Net Sebesar 0.23%.

Apabila dibandingkan dengan dengan Bank DKI pada laporan keuangan per 31 Desember 2015 (audited), CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 24.53 %, ROA (Return on Asset) sebesar 0.89 %, ROE (Return on Equity) sebesar 6.11 %, NIM (Net Interest Margin) sebesar 6.61 %, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 90.99 %, NPL (Non Performing Loan) Gross 7.69 % dan NPL Net Sebesar 4.23%.

Untuk perbandingan lainnya bisa dilihat dari Rasio Keuangan Bank Jawa Barat Banten (BJB) pada laporan keuangan per 31 Desember 2015 (audited), yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 15.85 %, ROA (Return on Asset) sebesar 2.04 %, ROE (Return on Equity) sebesar 23.10%, NIM (Net Interest Margin) sebesar 6.32 %, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 83.31 %, NPL (Non Performing Loan) Gross 2.91 % dan NPL Net Sebesar 0.86%.

Untuk Bank Sumut Rasio Keuangan per 31 Desember 2015 (audited), CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 14.41 %, ROA (Return on Asset) sebesar 2.31 %, ROE (Return on Equity) sebesar 23.90%, NIM (Net Interest Margin) sebesar 7.26 %, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 82.16%, NPL (Non Performing Loan) Gross 5.00 % dan NPL Net Sebesar 1.54%.

Sedangkan untuk BPD lainnya Untuk Bank Kaltim Rasio Keuangan per 31 Desember 2015 yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 20.12 %, ROA (Return on Asset) sebesar 1.56 %, ROE (Return on Equity) sebesar 10.35%, NIM (Net Interest Margin) sebesar 6.03 %, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 85.30%, NPL (Non Performing Loan) Gross 10.35 % dan NPL Net Sebesar 1.64%.

Rasio Keuangan per 31 Desember 2015 Bank Nagari (audited) yaitu : CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 18.26 %, ROA (Return on Asset) sebesar 2.28 %, ROE (Return on Equity) sebesar 20.47 %, NIM (Net Interest Margin) sebesar 6.94 %, BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) 81.75%, NPL (Non Performing Loan) Gross 2.74 % dan NPL Net Sebesar 1.90%.

Dari data masing-masing BPD tersebut maka dapat dilihat tingkat kinerja Bank Riau Kepri sangat relatif jauh lebih baik dibandingkan dengan lima BPD tersebut. (MC Riau/hrd)