close× Telp +62 761 45505
close×

Pemprov Dan PT PLN Bangun Dua Gardu Induk

Senin, 14 Nov 2016 | 14845 kali dilihat

PEKANBARU - Pemprov Riau bekerja sama dengan PT PLN kan menambah dua gardu induk guna memaksimalkan pendistribusian daya kemasyarakat. Saat ini ketersediaan gardu induk baru 8 dari 19 jumlah ideal.

"Persiapan dua gardu induk dengan kapasitas 2x110 Mega Watt menjadi projek PLN untuk elektronik dan distribusi kelistrikan di Riau," kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, Jumat (11/11/16).

Peresmian dua gardu Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tenayan Raya, Pekanbaru ini, kata Hijazi, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya guna kemajuan sistem kelistrikan di Bumi Lancang Kuning.

"Apalagi bagi masyarakat di Kabupaten Kampar dan Pelalawan yang berdekatan langsung dengan Pekanbaru," ujarnya.Dalam lawatan kerja Presiden RI, Joko Widodo ke Pekanbaru itu bakal mengunjungi PLTU Tenayan Raya. Pasalnya Provinsi Riau tengah membangun dua proyek transmisi Sumatera dan transmisi Riau yang menjadi nilai strategis penguatan pasokan listrik.

"Transmisi listrik Sumatera 500 kilovolt dan Riau 150 Kv dengan didukung gardu induk. Dimana, sudah ada delapan dibangun dengan sistem e-sistem dari 17 gardu," jelasnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Riau Syahrial Abdi, persoalan utama selama ini yang menyebabkan masih seringnya terjadi pemadaman, karena Riau baru memiliki delapan gardu induk, dari 19 gardu induk idealnya. 

Ada pun keberadaan PLTU Tenayan Raya yang rencananya akan beroperasi akhir tahun ini, justru terpasang langsung pada interkoneksi Sumetera, yang artinya daya 2X100 yang dihasilkan dibagi lagi keseluruh wilayah provinsi mulai dari Aceh hingga Lampung. 

"Daya yang dihasilkan dari 2X100 dari PLT Tenayan Raya itu tidak semata-mata dinikmati masyarakat Riau. Itu masuk ke dalam interkoneksi Sumatera. Dia menghantar atau menyuplai daya keseluruh jaringan listrik yang ada didinterkoneksi Sumatera. Artinya seluruh Sumatera bisa menikmati itu. Persoalannya, gardu induk kita cuma ada delapan. Sementara idealnya Riau punya 19 gardu induk," kata Syahrial Abdi, Senin (26/9/16) lalu. 

Dijelaskannya, gardu induk berfungsi mendistribusikan daya ke jaringan-jaringan listrik ke masyarakat, yang diambil dari interkoneksi Sumatera itu. Jika kebutuhan 19 gardu induk terpenuhi, maka aliran tentu juga dapat terpenuhi.

Namun karena gardu sebagai penyuplainya kurang, maka distribusinya ke masyarakat pun kurang maksimal.Karena itu, selain pembangunan PLTU Tenayan Raya yang sudah mau dioperasikan, seharusnya penambahan gardu induk juga dilakukan.

Sehingga, aliran daya yang sepenuhnya tersambung ke interkoneksi Sumatera bisa dinikmati kembali untuk masyarakat Riau melalui gardu induk. Ada pun tanggungjawab penambahan gardu induk adalah dari PLN, melalui Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) tahunan, bukan pemerintah daerah. 

"Jadi bukan pembangkitnya diperbanyak, tetapi gardu induknya diperbanyak untuk mendistribusikan daya ke masyarakat. Apalagi kebutuhan masyarakat akan listrik semakin bertambah.migrasi ke Riau terus bertambah," papar Syahrial. (MC Riau/mtr)