close× Telp +62 761 45505
close×

Sesdilu Gali Potensi Ekonomi Di Bumi Melayu

Kamis, 12 Okt 2017 | 1947 kali dilihat

PEKANBARU - Bermodalkan bentangan alam yang luas, kaya budaya dan memiliki empat sungai besar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau fokus mengembangkan sektor pariwisata. Sebab, potensi wisata yang dimiliki Riau dianggap sangat menjanjikan. 

Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Riau, H Wan Thamrin Hasyim saat menerima kunjungan para peserta diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Jakarta angkatan ke-59 yang mengunjungi Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (10/10/2017).

Ia mengatakan, kunjungan para diplomat Sesdilu ini sendiri dilakukan dalam rangka observasi diklat untuk menggali informasi terkait potensi dan sumber daya alam yang ada di Riau, khususnya dibidang ekonomi dan pariwisata. Sehingga, pihaknya pun memaparkan seluruh potensi yang ada di Riau beserta apa saja program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah sebagai wujud keseriusan dalam mengembangkan potensi wisata, diantaranya soal pemenuhan infrastruktur.

"Beberapa pembangunan yang saat ini sedang berjalan yaitu pembangunan jalan tol sepanjang 131 km yang akan menghubungkan Pekanbaru-Dumai, rencana pembuatan jalur kereta api dan jalan tol Pekanbaru- Sumatera Barat," urai pria kelahiran Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman mengungkapkan, bahwa tingkat kunjungan wisatawan baik lokal, nasional maupun mancanegara yang berkunjung ke Riau mengalami peningkatan yang luar biasa dalam kurun waktu tiga tahun belakangan.

"Di sini ada Candi Muara Takus yang disebut-sebut sebagai candi tertua dan Istana Siak yang merupakan pusat kebudayaan tanah Melayu. Kita masih punya banyak objek wisata lainnya yang dapat dipromosikan dan mendunia nantinya," urai Fahmizal berapi-api.

Selain itu, lanjut Fahmizal, Riau juga mempunyai iven pariwisata yang sudah mendunia. Diantaranya, Festival Bekudo Bono yang memanfaatkan gelombang sungai terbesar di dunia, Pacu Jalur, tradisi Bakar Tongkang, dan Cian Cui.

"Bahkan, Cian Cui yang merupakan tradisi perang air di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil mendatangkan puluhan ribu wisatawan baik lokal maupun mancanegara,"  tandasnya.(MC Riau/rat)