close× Telp +62 761 45505
close×

Bengkalis Darurat Karhutla, Rabu Depan Akan Digelar Rakor

Rabu, 21 Feb 2018 | 265 kali dilihat

BENGKALIS – Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau, Kabupaten Bengkalis akan mengalami dua kali musim panas tahun 2018 ini. Yakni Januari hingga Maret dan Juni sampai Oktober.

Dampak dari kondisi tersebut, saat ini telah terjadinya kebakaran lahan di beberapa kawasan. Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis  memberlakukan darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terhitung 15 Februari 2018.

Dalam waktu dekat juga akan diadakan Rapat Koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda, instansi terkait dan perusahaan-perusahaan perkebunan guna mencegah terjadinya Karhutla yang berkepanjangan dan meluas.

“Benar, sesuai informasi yang kami terima Bupati akan memimpin Rakor bersama sejumlah pihak dalam melakukan pencegahan Karhutla,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Bengkalis, Johansyah Syafri, Selasa (20/2/2018).

Tidak hanya itu, lanjut Johan, dalam Rakor nanti rencananya juga akan dilakukan penandatanganan komitmen bersama, sebagai langkah untuk mencegah Karhutla yang berdampak buruk dalam berbagai aspek.

Mengenai waktu pelaksanaan Rakor, Johan menjelaskan, sebagaimana arahan Bupati Bengkalis, bila tidak ada aral melintang akan dilakukan Rabu (28/2/2018).

“Direncanakan akan diselenggara di Kantor Bupati Bengkalis. Namun ini masih dalam perencanaan, sementara undangan resminya setahu kami belum ada,” pungkas mantan Kabag Humas Setda Bengkalis ini.

Kemudian menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Nasional pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara baru-baru ini, Amril kembali meminta warganya untuk bersama-sama mencegah Kebakaran Karhutla.

Kata Bupati, saat Rakornas di Istana Negara tersebut, Presien Jokowi meminta masyarakat Kabupaten Bengkalis dan juga Provinsi Riau serta beberapa daerah lainnya yang merupakan langganan bencana Karhutla untuk berusaha mencegah Karhutla.

Apalagi dalam 2 tahun terakhir, yaitu 2016 dan 2017, kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini juga dinilai berhasil mengurangi hot spot. Berhasil mengendalikan asap dan karhutla, sehingga protes dari negara tetangga tidak ada.

Kemudian, di tahun 2018 ini Indonesia juga didaulat menjadi tuan rumah Asian Games (ajang olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun, dengan atlet-atlet dari seluruh Asia), dia meminta dan mengimbau seluruh warganya untuk bersama-sama mencegah Karhutla.

Kepala seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN),  Lurah, Kepala Desa dan seluruh lapisan masyarakat, dia mengharapkan untuk bersama-sama, bahu membahu mencegah terjadinya Karhutla. Karena mencegah lebih baik daripada memadamkannya.

“Mari kita sampaikan kepada saudara-saudara kita, masyarakat kita, tetangga kita dan yang lainnya untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan. Kita tidak ingin ada ASN yang menjadi pelaku karhutla seperti pada waktu yang lalu ada dimana ada ASN diproses dan dihukum karena membakar lahan,” tutup Bupati.(MC Riau/man)