close× Telp +62 761 45505
close×

Hotspot Terus Dipantau

Jum'at, 20 Jul 2018 | 374 kali dilihat

PEKANBARU - Musim kemarau di Provinsi Riau mulai terasa. Hal itu ditandai dengan munculnya titik panas (hotspot) yang berpontensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah.

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman pun terus memantau informasi hotspot dan penanggulangannya melalui Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger. Informasi yang diterima, BPBD telah mengerahkan lima helikopter untuk membantu pemadaman dari udara ketika terdeteksi hotspot.

"Hotspot kita tekan terus. Kalau muncul pagi maupun sore langsung kita turunkan pasukan. Tim satgas terus bekerja keras tekan karhutla sesuai perintah presiden untuk menyukseskan Asian Games," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman ini di Kantor Gubernur Riau, Rabu (18/7/2018).

Ia pun meminta satgas karhutla untuk melakukan pencegahan sedini mungkin mengingat musim kemarau mulai terjadi pada Juli 2018 ini hingga nanti puncaknya pada Agustus.

"Harus dimaksimalkan patroli udara dan upaya-upaya pencegahannya," tuturnya.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (18/7/2018), Riau tercatat paling banyak menyumbang hotspot. 

BMKG mencatat ada sebanyak 159 hotspot di Sumatera. Yang mana, 80 diantaranya berada di Riau.

"Hotspot Sumatera dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen ada 159 titik. Tersebar paling banyak Riau 80 titik, Sumut21 titik, Sumbar18 titik, Jambi 10 titik, Sumsel10 titik, Bengkulu 8 titik, dan Babel 12 titik," kata Kepala Seksi (Kasi) Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki. (MCR/rat)