PEKANBARU - Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Riau XXXVII tahun 2018 tetap digelar ditengah defisit anggaran. Bahkan untuk memaksimalkan lomba mengagungkan kalam ilahi ini, Pemerintah Provinsi Riau pun harus meminta bantuan kontribusi pihak perusahaan swasta.
"Mungkin, tapi sifatnya tidak mengikat. Ntah itu nanti bentuknya seperti stand dan sebagai, yang jelas bisa untuk mensukseskan MTQ tahun ini," kata Plt Gubri, Rabu (31/10/18).
Menurut mantan Bupati Rokan Hilir (Rohil) ini, pelaksanaan MTQ 2018 ini harus sukses, meski ditengah keterbatasan anggaran. Walau pun dilaksanakan secara sederhana nantinya, tapi tak boleh kalah mewahnya dengan MTQ sebelumnya.
"Kita akan tunjukan, walau kurang tapi bukan berarti MTQ sederhana. Saya sudah minta kepada pak Sekda dan Ketua LPTQ buat MTQ ini semaksimal mungkin, dan tunjukan kalau kita bisa," ujar Wan.
Sementara, Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Riau, Asyari Nur, menjelaskan anggaran yang dibutuhkan sebenarnya pada
pelaksanaan MTQ ini sebesar Rp16 miliar. Namun, karena banyak dikurangi, menjadi Rp6 miliar.
Seperti, kegiatan seremonial dikurangi, begitu juga astaka utama disederhanakan tampilannya. Tempat pertandingan juga banyak memakai masjid dan aula yang sudah tersedia.
"Anggaran Rp6 miliar itu pun sudah paling tinggi. Kita tetap berusaha maksimal bagaimana mensukseskan MTQ ini," ujar Asyari lagi. (mcr/mtr)
