close× Telp +62 761 45505
close×

Peringatan Sumpah Pemuda, Revolusi Mental Relevansi Kemajuan Zaman

Senin, 28 Okt 2019 | 849 kali dilihat

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan yang digelar di lapangan upacara Kantor Gubri ini, juga dihadiri Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution, serta para pejabat di lingkungan Pemprov Riau, Senin (28/10/19). Amanat tertulis dari Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) yang dibacakan Gubri mengangkat tema, 'bersatu kita maju'. Pada kesempatan ini, kesiapan pemuda dalam menyongsong kemajuan tekhnologi juga harus menjadi perhatian. 

Disampaikan, di era kemajuan tekhnologi yang serba digital ini menuntut kesiapan para pemuda sebagai pelopor, generasi mendatang. Karena itu, revolusi mental yang digaungkan pemerintah pusat dalam dalam kemajuan tekhnologi saat ini, harus disikapi dengan bijak. Betapa tidak, kemajuan tekhnologi yang terus berkembang tersebut diibaratkan dua mata pisau. Disatu sisi berfungsi memberi kemudahan dan mempercepat arus informasi. Namun disisi lain, jika salah memanfaatkan akan berdampak buruk terhadap bangsa ini. 

"Pesatnya kemajuan tekhnologi bagaikan dua mata pisau. Disatu sisi mempercepat kinerja karena cepatnya arus informasi serta berbagai skil lainnya. Namun sisi lain, tidak sedikit negatif apabila salah gunakan. Konten pornografi termasuk masuknya terorisme dalam dunia maya melalui paham-paham yang membahayakan generasi bangsa," papar Gubri.

Pemuda diharapkan mampu berperan mengubah dunia untuk memajukan bangsa. Untuk mewujudkannya, generasi muda khususnya harus mampu bersaing dengam terus belajar. Selain itu disampaikan juga, generasi muda agar tidak terjebak dalam primodialisme. Pelajaran yang dapat dipetik dari sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bagaimana bangsa ini mampu disatukan karena mengutamakan persatuan bangsa. Suku, ras dan agama yang ada di negara ini adalah modal utama. Karena itu, keberagaman harus dipelihara memajukan bangsa ini.

"Jangan  terkukung dengan primodualisme. Salah satu keberhasilan pemuda dalam menyatilukan keberagaman dulu melalui Sumpah Pemuda, karena mengutamakan kepentingan bangsa tanpa melihat suku dan agama," papar Gubri lagi. (mc/mtr)