close× Telp +62 761 45505
close×

Pemprov Riau Kantongi 14 Nama Untuk 10 Orang Pertama Divaksinasi

Kamis, 07 Jan 2021 | 1164 kali dilihat

PEKANBARU --- Pemprov Riau telah mengantongi 14 nama untuk 10 tokoh yang akan dilakukan vaksinasi pertama. 14 nama tersebut dipilih dari organisasi, tokoh masyarakat, Ormas dan organisasi profersi lainnya, termasuk Forkompida.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution usai rapat koordinasi persiapan vaksinasi di Gedung Daerah, Kamis, (7/1/2021).

"Hal ini dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi, yang mana di pusat sendiri akan dilaksanakan vaksinasi pada tanggal 13 Januari 2021 mendatang, dan orang pertama yang akan divaksinasi adalah Presiden RI, Jokowi dan diikuti oleh beberapa tokoh di pusat," ujarnya. 

Edy Natar menjelaskan, dari 14 nama ini, nantinya hanya akan ditetapkan 10 orang yang masuk dalam daftar vaksinasi pertama. Mereka masih akan dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk memastikan apakah mereka benar-benar masuk dalam syarat dan ketentuan vaksinasi atau tidak.

"Nanti 14 orang ini akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, guna memastikan orang-orang ini kondisinya benar-benar sehat dan bisa untuk di vaksin," ujarnya. 

Adapun 14 orang terpilih tersebut terdiri dari, Wagubri sendiri, Kapolda, Danrem, Danlanud, Danlanal, Persatuan Gereja, Plh Sekda, Kadiskes Riau, Direktur Rumah Sakit (RS) rujukan, Ketua Organisasi Profesi, IDI, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menambahkan 14 nama ini, nanti akan diadakan asessment. Setelah hasil asessment nya sesuai maka baru dibolehkan vaksinasi dan diajukan ke pusat sebanyak 10 orang. 

"Memang dipilih 14, supaya kalau hasil asessment, 10 orang yang dipilih ini ada yang tidak bisa di vaksin bisa gantikan sama yang lain," ucapnya. 

"Disamping itu, sambungnya, untuk Wagubri sendiri usianya udah 59 tahun, hampir 60 tahun. Nanti akan kita bicarakan dulu sama tim medis apakah Wagubri masih memungkinkan atau tidak, sementara Gubri tidak bisa lagi karena telah terkonfirmasi Covid-19," pungkasnya. (MCR/fdl)