close× Telp +62 761 45505
close×

HUT ke-5 PAMOR, Gubernur Riau Beberkan Keharmonisan Antarsuku dan Antaragama

Minggu, 14 Agu 2022 | 411 kali dilihat

PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar, menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR). Kegiatan tersebut digelar di pendopo Karang Kedempel PAMOR, jalan Pertanian, Pekabaru, Sabtu (13/08/2022) malam. 

Kehadiran Syamsuar turut didampangi Wakil Gubernur Riau, Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution. Kedatangan dua pejabat itu, disambut meriah oleh Ketua Umum PAMOR, Bagus Santoso berserta anggota paguyuban.

Atas nama pribadi dan Pemerintah provinsi Riau, Syamsuar mengucapkan selamat hari jadi ke-5  Paguyuban Masyarakat Solo Riau. Menurutnya, meski umur paguyuban tersebut tergolong sangat muda namun keberadaan masyarakat suku Jawa di Riau sudah ada sejak dulu.

“Alhamdulillah, pada malam ini kita diberikan kesehatan. Pertama sekali kami mengucapkan selamat hari ulang tahun untuk PAMOR yang telah memasuki usia ke lima tahun. Walaupun usia paguyuban ini baru memasuki lima tahun, tetapi keberadaan masyarakat jawa di Riau sudah ada sejak dulu dari zaman kakek nenek,” ucap Syamsuar. 

Diungkapkan dia, Provinsi Riau merupakan maskot dari negara Indonesia. Karena masyarakat yang ada di Riau terdiri dari berbagai suku dan agama yang saling menjaga keharmonisannya.

“Karena itulah tentunya kita bersyukur kepada Allah SWT, bahwa keadaan saat ini di Riau sangat harmonis. Saya selalu mengatakan, bahwa Riau ini adalah maskotnya Indonesia karena dari aceh sampai papua ada di daerah kita ini,” ungkapnya

Dengan begitu, orang nomor satu di Provinsi Riau tersebut mengajak masyarakat untuk terus tetap memelihara kekompakan dan persatuan bangsa dengan baik.

"Untuk itulah juga patut kita syukuri, bahwa ini adalah merupakan kewajiban kita bersama untuk memelihara suasana kebersamaan, suasana kekompakan, serta menjaga persatuan bangsa,” harap mantan Bupati Siak dua priode itu. 

Sementara, Ketua Umum PAMOR sekaligus Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis, Bagus Santoso mengatakan, Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR) merupakan wadah dalam memadukan konsep ekonomi dan budaya. 

Menurutnya, dalam paguyuban tersebut diisi oleh orang-orang yang membangun Provinsi Riau melalui profesi masing-masing.

“Di sini bumi Riau kami pijakkan kaki. Di sinilah (Riau) keluarga besar kami mengais rezeki. Kami sangat bahagia bisa turut andil dalam membangun negeri dengan profesi kami masing-masing," ujar Bagus Santoso. 

"Leluhur kami memang dari tanah Jawa, tapi kampung halaman kami di sini tanah tuah Melayu. Seperti kata pepatah Tak kan Melayu Hilang Di Bumi, Bumi Bertuah Negeri Beradat.” katanya pula. 

Peringatan HUT ke-5 PAMOR berlangsung meriah. Menggelar pertunjukan wayang kulit yang dimainkan oleh Dalang Ki Tantut Sutanto. Tamu yang datang disuguhi santapan kudapan bakso dari Paguyuban Pedagang Bakso Seluruh Riau (PBSR) secara gratis.



(Mediacenter Riau/bib)