close× Telp +62 761 45505
close×

Gerakan Sholat Subuh Berjamaah, Wagub Riau Bahas Bekal Kematian

Minggu, 14 Agu 2022 | 391 kali dilihat

KAMPAR - Akhir dari kehidupan adalah kematian, namun tidak semua orang siap menghadapi kematian. Orang yang siap dan tidak pernah takut menghadapi kematian itu hanyalah orang beriman.

Umat muslim beriman jadikan kematian sebagai nasehat dan petunjuk. Kematian itu merupakan hal yang pasti dilalui dan tak seorangpun yang bisa menghindari.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Riau Brigjen TanI (Purn) H Edy Natar Nasution saat memberikan sambutan pada Acara Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSSB) Riau ke-67. Kegiatan ini digelar di Masjid Al-Ihsan, Desa Pulau Terap Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Sabtu (13/8). 

Dikatakan Wakil Gubernur Riau, jika menjadikan kematian itu sebagai nasehat juga sesuai yang dilakukan Nabi besar Muhammad SAW sebelumnya.

“Saat ini bagaimana kita menghadapi kematian dan apa bekal yang akan kita bawa untuk menghadapi kematian,” katanya.

Selain kematian, ia juga menyampaikan terkait usia atau umur seseorang manusia berapa lama hidup dimuka bumi. Di mana semua itu, juga merupakan rahasia Allah yang tidak satupun manusia mengetahui berapa lama dan sampai usia berapa mereka menjalani hidup di dunia. 

Untuk itu, Wakil Gubernur Riau mengingatkan, agar jangan pernah menyia-nyiakan hidup hanya untuk lepas dari menjalankan kebaikan dan perintah Allah.

“Saya sendiri dalam keluarga mulai dari ayah, abang, adek yang jumlahnya sebanyak 5 orang rata-rata dibawah usia 65 tahun. Ini juga sebagai nasehat bagi saya yang saat ini sudah berusia 61 tahun. Maka itu saya tidak mau menyia-nyiakan sisa umur saya untuk terus berbuat baik yang bisa menjadi amal ibadah kedepannya,” ujarnya. 

Lebih lanjut, kata Mantan Danrem 031 Wira Bima ini, saat ini tugas masyarakat khususnya umat muslim, tugasnya bagaimana terus berbuat amal, menjalankan perintah Allah dan meninggalkan apa yang menjadi larangannya. 

Salah satunya dengan terus menggalakan sosialisasi sholat berjemaah ini, khususnya sholat subuh yang termasuk berat godanya kepada masyarakat.

“Tugas kita itu, jalankan apa yang perintahkan Allah SWT dan jauhi apa yang di larangnnya. Kalau soal terima tidak terima itu urusan Allah SWT. Sehingga jangan pernah berfikir ragu kepada Allah apa yang kita kerjakan apakah  diterima atau tidaknya,” tuturnya.

“Saya juga selalu menyampaikan, hidup di dunia ini carilah Ridho Allah dan jangan hanya izin Allah, karena kalau hanya izin, setan pun dapat izin dari Allah tapi tidak dapat Ridho dr Allah. Begitu juga dengan kemuliaan, jangan pernah berharap menjadi orang mulia jika Allah belum kita muliakan,” tuturnya lagi.

Terkait GSSB Riau di Kabupaten Kampar, Wagubri menyampaikan sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat. Pasalnya, sudah beberapa kali menghadiri GSSB di Kabupaten Kampar selalu ramai diikuti masyarakat. 

“Antusias masyarakat melaksanakan GSSB ini diharapkan terus meningkat dan berkembang kesepan. Saya sebagai pimpinan di Riau sangat mengapresiasi dengan antusias masyarakat Kampar ini, semoga bisa program GSSB ini menjadi kebiasaan dalam kegidupan dan meramaikan mesjid sesuai yang kita harapkan bersama,” tutup Wagubri. 



(Mediacenter Riau/az)