close× Telp +62 761 45505
close×

Harga Jual CPO dan Kernel Alami Kenaikan

Selasa, 06 Des 2022 | 321 kali dilihat

PEKANBARU - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga pada hari ini, Selasa (6/12/2022), telah melaksanakan rapat penetapan harga.

Berdasarkan hasil penetapan harga TBS kelapa sawit periode 7-13 Desember 2022, mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp43,05 per Kg atau mencapai 1,56% dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp2.805,29 per Kg," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Riau, Defris Hatmaja.

Ia menjelaskan, faktor penyebab naiknya harga TBS periode ini karena terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data. 

"Walaupun indeks K yang dipakai masih sama dengan indeks K periode minggu lalu yaitu 92,64%, dan indeks K berlaku untuk 1 bulan kedepan, harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp 215,77 dari minggu lalu," jelasnya.

Ia merincikan, untuk PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp 12.463,33/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 138,90/Kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp 12.463,33/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 138,90/Kg dari harga minggu lalu.

Kemudian, PT. Buana Wiralestari Mas menjual CPO dengan harga Rp 12.551,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 411,00/Kg dari harga minggu lalu. Lalu, PT. Ramajaya Pramukti menjual CPO dengan harga Rp 12.551,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 411,00/Kg dari harga minggu lalu.

Selanjutnya, PT. Meganusa Intisawit menjual CPO dengan harga Rp 12.248,53/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 413,83/Kg dari harga minggu lalu. PT. Eka Dura Indonesia menjual CPO dengan harga Rp 12.426,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 476,00/Kg dari harga minggu lalu. PT. Kimia Tirta Utama menjual CPO dengan harga Rp 12.426,00/Kg minggu ini.

Lalu, PT. Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Dua (PUD) menjual CPO dengan harga Rp 12.316,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 176,00/Kg dari harga minggu lalu.

PT. Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Dua (PBD) menjual CPO dengan harga Rp 12.237,08/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 50,41/Kg dari harga minggu lalu. PT. Rigunas Agri Utama PMKS Peranap (PPN) menjual CPO dengan harga Rp 11.398,00/Kg minggu ini.

Selanjutnya, PT. Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Satu (PUS), PT. Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Satu (PBS), PT. Sari Lembah Subur, PT. Musim Mas Batang Kulim Palm Oil Mill dan PT. Musim Mas Pangkalan Lesung Palm Oil Mill tidak melakukan penjualan pada minggu ini. 

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Sari Lembah Subur menjual Kernel dengan harga Rp 5.882,88/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 117,11/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara, PT. Rigunas Agri Utama PMKS Peranap (PPN) menjual Kernel dengan harga Rp 5.542,00/Kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 184,00/Kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Buatan, PTPN V Sei Tapung.

Kemudian, PT. Buana Wiralestari Mas, PT. Ramajaya Pramukti, PT. Meganusa Intisawit, PT. Eka Dura Indonesia, PT. Kimia Tirta Utama, PT. Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Satu (PUS), PT. Inti Indosawit Subur PMKS Ukui Dua (PUD)

Lalu, PT. Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Satu (PBS), PT. Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Dua (PBD), PT. Musim Mas Batang Kulim Palm Oil Mill dan PT. Musim Mas Pangkalan Lesung Palm Oil Mill tidak melakukan penjualan pada minggu ini.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa beberapa minggu ini harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami kenaikan. Kenaikan harga minggu ini disebabkan karena faktor kenaikan harga CPO, kernel dan sistem tata kelola penetapan harga TBS  Provinsi Riau yang semakin membaik," jelasnya.

Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stake holder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau.

"Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," tukasnya. 



(Mediacenter Riau/rat)