close× Telp +62 761 45505
close×

Begini Suasana TPU Mayang Sari Pekanbaru Mendekati Bulan Ramadan

Minggu, 19 Mar 2023 | 34 kali dilihat

PEKANBARU - Bersitan arunika menyengat tipis menembus pori-pori. Sinarnya jatuh dari cakrawala menyoroti Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mayang Sari di Kota Bertuah, pada Ahad (19/3/2023) pagi. 

Lokasi TPU Mayang Sari tepatnya berada di Jalan Sail, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Saban menjelang bulan ramadan, puluhan peziarah tampak sekali ramai berdatangan mengenakan busana terbaiknya. Mereka tiba sembari membawa air bercampur bunga dan alat-alat kebersihan. 

Di TPU ini terlihat ratusan makam dihiasi keramik warna-warni. Berteduhkan pohon kamboja. Bunganya merekah berwarna putih dan merah. 

Saat momen tertentu, TPU Mayang Sari memang sering didatangi para peziarah. Apalagi ketika pada hari Sabtu dan Minggu jelang bulan puasa. Sejumlah warga memanfaatkan waktu libur untuk datang ke TPU ini. 

Tidak hanya para peziarah. Namun, petugas kebersihan juga tampak tak mau ketinggalan ikut meramaikan TPU Mayang Sari. Mereka berlomba-lomba mengais rezeki di kawasan makam sesuai profesinya. 

Keberadaan TPU Mayang Sari tidak hanya berpeluang memberikan rezeki kepada petugas kebersihan saja. Para pedagang kembang dan petugas parkir juga bisa berpeluang meraup penghasilan dari peziarah yang datang. 

Seorang warga Kelurahan Bambu Kuning, bernama Ardianti Yunita menuturkan, ia selalu rutin 1 bulan sekali mendatangi TPU tersebut. Tujuannya adalah untuk membersihkan makam almarhumah Ibunda tercinta yang wafat sejak 6 tahun silam. 

"Hari ini [peziarah] memang lebih ramai jika dibandingkan waktu sebelumnya, tukang parkir dan petugas kebersihan juga ramai. Ini karena mau ramadan yaa. Saya datang bersama suami untuk membersihkan makam Mama saya, sekaligus mengirimkan doa," tutur Ardianti. 

Pantauan Media Center Riau, puluhan petugas kebersihan usia remaja membawa sapu dan cangkul. Mereka datang dari kampung setempat. Lalu, berkumpul di kawasan TPU Mayang Sari. 

Setiap ada peziarah datang para remaja itu berusaha menawarkan jasa membersihkan makam. Mereka tidak memaksa dan mematok harga jasanya, para peziarah bisa membayar seikhlasnya. 

"Kami bekerja di sini memanfaatkan waktu libur. Karena kalau mau bulan puasa banyak orang yang datang untuk berziarah. Dan kami tidak mematok harga kebersihan. Peziarah biasanya memberi seikhlasnya," ucap petugas kebersihan Iwan Gunawan.  



(Mediacenter Riau/MC Riau)