close× Telp +62 761 45505
close×

Pidato Lengkap Presiden RI di Hari Lahir Pancasila, Bahas Krisis Hingga Pemilu 2024

Kamis, 01 Jun 2023 | 282 kali dilihat

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2023 di lapangan selatan Monumen Nasional (Monas) pada Senin (1/6/2023). Dalam upacara tersebut, Presiden bertindak sebagai inspektur upacara.

Presiden Jokowi tampak hadir mengenakan pakaian adat Deli Serdang berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas. Para tamu undangan yang hadir dalam upacara pada Kamis pagi pun juga hadir mengenakan pakaian adat.

Adapun yang bertindak sebagai komandan upacara hari ini adalah Direktur Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Polisi Alfian Nurrizal. Kemudian, bertindak sebagai perwira upacara adalah Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta Brigjen TNI Arkamelvi Karman.

Diketahui tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini adalah gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global.

Tema tersebut mengandung arti bahwa momentum peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi pemantik bagi bangsa Indonesia untuk bahu-membahu mewujudkan peradaban masyarakat Indonesia yang lebih maju dan menjadi pusat pertumbuhan dunia.

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi di upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023:

Alhamdulillah di tengah krisis yang melanda dunia, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonominya, menjaga stabilitas sosial dan politiknya, inflasi terkendali, investasi tumbuh, dan lapangan kerja bisa bertambah.

Ini adalah sumbangsih seluruh anak bangsa. Berkat persatuan, berkat kerja keras, dan gotong royong, bangsa ini berhasil menghadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia. Semua itu fondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan Presiden pertama Republik Indonesia Ir Sukarno. Ideologi yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa.

Saat ini kita masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Ini butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personel dalam pemerintah bisa berganti tapi perjuangan tak boleh berhenti. Keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan adalah yang ingin kita wujudkan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas SDM, hilirisasi industri, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada.

Sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kita siap bekerja sama, siap memimpin, kita ingin bekerja sama, kita ingin berkolaborasi dengan negara mana pun dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia.

Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, yang tidak dapat didikte oleh negara manapun namun siap, selalu siap berkontribusi bagi dunia. Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia.

Presidensi G-20 yang telah sukses dilaksanakan, Keketuaan ASEAN tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia tapi juga sangat relevan untuk dunia.

Toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama.

Mari kita menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan sukacita, dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, memperjuangkan Indonesia maju yang adil, yang sejahtera, serta berwibawa di mata dunia. Selamat Hari Lahir Pancasila. Salam Pancasila! Merdeka!



(Mediacenter Riau/MC Riau)