close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Diskusi Ilmiah Produk Unggulan Science Techo Park (STP) Tahun 2017

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-2717
Rabu, 15 Mar 2017

          Pekanbaru  28-02-2017, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau (Balitbang). mengadakan diskusi ilmiah Produk Unggulan Science Techo Park (STP) tahun 2017. diskusi dihadiri Oleh Kepala Balitbang Provinsi Riau, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Koperasi dan Perdagangan Provinsi Riau, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, Para Peneliti dan Perekayasa Balitbang Provinsi Riau. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan topik yang berbeda pada setiap bulannya guna menghimpun dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh Balitbang Provinsi Riau secara berkesinambungan guna menggali dan meningkatkan inovasi yang mengangkat potensi yang lebih besar lagi dari sumber daya yang dimiliki oleh Provinsi Riau. Selanjutnya juga disampaikan dalam sambutannya bahwa Balitbang Provinsi Riau sedang membangun Scince Techo Park (STP) bersama Kemenristik Dikti. Dimana STP Riau memfokuskan pada Pengembangan Bidang Pangan dengan Komoditi Unggulan Daerah Yaitu Sagu, Kelapa, Ikan dan Nenas.

Dalam kesempatan ini penyajian pertama yang disampaikan oleh DR. Heryudarini membahas tentang salah satu Produk unggulan Provinsi Riau yaitu Nanas, Heryudarini menjelaskan bahwa nanas memiliki gizi yang sangat baik, seimbang dengan jeruk manis. Nilai gizi nanas terdiri dari kalsium 22 mg dan vitamin C 22 mg dengan harga pasaran nanas lebih murah daripada jeruk manis.

Pada kesempatan kedua yang disampaikan oleh Rahmawati, S.Pi, M.Si dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau membahas tentang Inovasi Produk Turunan Nenas, Rahmawati menjelaskan Inovasi Produk Turunan Nenas, seperti kripik nenas, jus nenas tidak kalah enaknya dan memiliki daya saing dari peminat yang banyak.untuk olahan dari buah nenas kaleng di ekspor juga ke beberapa negara diantaranya Amerika, Jepang dan China.

Ir. Subkhan Riza pada kesempatan terakhir membahas tentang Perikanan dimana dijelaskan bahwa Kondisi perikanan Indonesia pada saat ini merupakan produsen terbesar no 2 setelah China.

Potensi bahan baku besar, SDM tersedia, teknologi telah dikuasai, namun sebagian besar Produksi Perikanan Indonesia masuk pasar dalam keadaan mentah tanpa diolah. Dipilih ikan patin karena budidayanya sudah berkembang. Seluruh bagian tubuh ikan patin dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah antara lain daging patin dapat dijadikan fillet sebagai komoditi Ekspor, dan Produk surimi sebagai bahan baku berbagai Produk makanan seperti Nuget, Baso, Sosis dan lain-lain. Dari kulit ikan patin dapat dijadikan sebagai Gelatin, Gelatin sangat dibutuhkan oleh berbagai Industri seperti Industri makanan, Farmasi, Kosmetik, Fotografi dan Sebagainya.

Sedangkan Tulang Ikan dapat dijadikan bahan pembuatan Tepung Tulang yang kaya asam Posfat.

Bahkan dari limbah perut ikan dapat diolah menjadi silase yang salah satu Produk Turunannya adalah Pepton yang sangat dibutuhkan sebagai media penumbuhan bakteri di laboratorium. Di samping itu lemak perut ikan juga dapat diolah menjadi Biodiesel dan minyak ikan yang kaya dengan Omega 3.

Strategi pengembangan Produk Patin, meningkatkan sektor hulu, semua bagian tubuh dimanfaatkan, membangun kawasan terpadu, meningkatkan manajemen kualitas, Produksi dan memperkuat brand image Indonesia.