close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Terus Kembangkan Layanan PDMT Di Riau, Dinkes Adakan Pelatihan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-3576
Senin, 11 Des 2017

Manajemen Penatalaksanaan pasien TB MDR telah dimulai pada pertengahan tahun 2009 dengan suatu kegiatan uji pendahuluan di 2 (dua) wilayah yaitu Kota Jakarta Timur dan Surabaya pada pertengahan 2009. Selanjutnya mengalami perluasan diseluruh Indonesia.

Tahun 2013 Provinsi Riau menjadi salah satu lokasi perluasan TB MDR dengan menunjuk RSUD Arifin Achmad sebagai RS Rujukan TB MDR sekaligus RS Rujukan ke-13 Se-Indonesia.

Pengembangan layanan PDMT di Indonesia khususnya di Riau dengan target layanan akan tersedia di 12 Kabupaten/Kota, yang mana sudah dilaksanakan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Pratomo Rokan Hilir, RSUD Selasih Pelalawan, RSUD Tengku Rafian Siak, RSUD Rokan Hulu, Kep. Meranti, RSUD Mandau Bengkalis, dan RSUD Kota Dumai.

Tujuan ekspansi ini adalah memudahkan pasien untuk mengakses layanan TB MDR dimanapun wilayah provinsi Riau, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk menjalani pengobatan. Sehingga kita dapat segera memutus mata rantai penularan TB MDR.

Untuk mendapatkan layanan yang berkualitas perlu petugas yang siap dan mampu melalukan tatalaksana TB MDR sesuai kompetensinya, oleh karena itu Dinas Kesehatan Provinsi Riau adakan Pelatihan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat di Fasilitas Kesehatan bertempat di Fave Hotel Pekanbaru, Senin (04/12/2017). Dimana diikuti sebanyak 24 peserta yang terdiri dari Dokter Spesialis Paru, Dokter dan Perawat Penanggung Jawab TB,  Perawat IGD/Rawat Inap.

H. M. Ridwan, SKM, M.Kes Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit mengatakan “Data TB resistan obat untuk tahun 2017 sampai bulan oktober yaitu suspek TB resistan obat  1114 orang (target 499 orang), yang Confirm TB Resistan Obat 63 Orang (target 100 orang), dari 63 orang yang confirm TB resistan obat 36 orang yang mau menjalani pengobatan. Total pasien TB resistan obat dari tahun 2013 202 orang, yang menjalani pengobatan 118 orang (58%). Dari 118 orang yang menjalani pengobatan (25%) sembuh, 10,7% pengobatan lengkap, 32,14% lost to follow up sisanya masih menjalani pengobatan.”

Ridwan juga berharap kepada peserta “agar dapat memanfaatkan kesempatan ini dan dapat mengaplikasikan segala ilmu yang akan diterima dengan sebaik-baiknya.”