close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Sebanyak 15 Dokter Dan Bidan Provinsi Riau, Ikuti Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Leher Rahim.

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-4946
Jum'at, 22 Mar 2019

Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan sosial keluarga dan masyarakat. Dari 100 penderita PTM sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM, sehingga terlambat  dalam penanganan yang mengakibatkan terjadinya komplikasi, kecacatan bahkan kematian. Upaya pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) yang efektif perlu dilakukan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular.

Upaya pengendalian penyakit kanker di Indonesia belum optimal, sebab hampir 70 % kasus baru ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Hal ini terjadi karena penanganan penyakit belum sepenuhnya mendapat prioritas, program deteksi dini yang belum teroganisir secara maksimal, masih rendahnya kesadaran, pengertian, pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau adakan Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara Dan Leher Rahim bertempat di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, pada pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari 15 Dokter dan Bidan dari 12 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau, Senin, 18/03/2019).

Kegiatan yang berlansung selama 5 hari 18 s.d 23 maret ini meliputi dari Pre Test mengenai Kanker, Sosialisasi Kebijakan Pengendalian PTM, Building Learning Commitment, Praktek Pencegahan Infeksi, Phantom, sampai Deteksi Dini Kanker Payudara dan Leher Rahim/ SADARI dan SADANIS.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt, MM yang berkesempatan hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut mengatakan “Kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim yang biasa disebut serviks ini sangat diharapkan dapat memberikan gambaran besaran masalah yang berhubungan dengan kanker leher rahim dan payudara. Serta dapat memberikan gambaran patofisiologi dan faktor resiko, gejala serta tanda kanker,” ujarnya.

Tahun 2019 target perempuan usia 30 s.d 50 tahun yang dideteksi dini penyakit kanker leher rahim dan payudara melalui pemeriksaan IVA test dan SADANIS sebesar 447.592 orang sedangkan yang baru diperiksa dari tahun 2014 s.d 2018 sebesar  97.224 perempuan (25,48%).

Kadiskes Riau berharap “kepada para peserta pelatihan ini, agar lebih pro aktif dalam melakukan sosialiasi tentang kanker khususnya kanker payudara dan leher rahim, jadi tidak hanya deteksi dini saja,” katanya.