close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

DKP Riau Edukasi Mangrove Untuk Jaga Pulau Terluar

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-5519
Kamis, 26 Agu 2021

Pekanbaru, 25 Agustus 2021 - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau yang diwakili oleh Kepala UPT PSDKP Wilayah II  Hadir sebagai narasumber dalam acara MEMIJAR  (Mangrove Edukasi dan Jaga Pulau terluar ). Acara yang di taja Oleh Pijar Melayu dan BEM Poltek Bengkalis dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bantan Kabupaten Bengkalis dan dihadiri Oleh Asisten 1 Setda Bengkali, Perwakilan dari Polresta Bengkalis, Kepala Desa Se Kecamatan Bantan, dan Perwakilan Bem Sekabupaten Bengkalis

Dalam Laporannya Ketua Panitia Abdul Kadir Jailani menyampaikan ucapan terima kasih terhadap seluruh yang terlibat dan hadir dalam acara ini dan mengharapkan seluruh peserta tetap menjaga Prokes untuk mencegah Penyebaran Covid 19.

Dalam Sambutannya Asisten I Setda Bengkalis mengapreasi terhadap pelaksaaan kegiatan ini. Penanaman mangrove yang dilaksanakan oleh berbagai pihak dibengkalis adalah upaya dalam melaksanakan rehabilitasi ekosistem untuk mencegah abrasi. Tahun ini Kabupaten Bengkalis menjadi Target dalam rehabilitasi mangrove baik oleh pusat maupun dari pemerintah daerah.  

Kepala UPT PSDKP DKP Riau Wilayah II  Drs. Tarman dalam Pemaparannnya menyampaikan pentingnya Rehabilitasi Mangrove dalam mengatasi Abrasi. Dinas Kelautan Provinsi Riau telah melaksanakan Kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan kelompok masyarakat. Rehabilitasi mangrove yang dilaksanakan pada tahun ini di desa teluk papal kecamatan bantan seluas 2 ha dengan jenis Apia pi (Avicenia sp). Desa teluk papal sudah ada Alat Pemecah Gelombang (APO) jadi ini akan membantu untuk pertumbuhan mangrove agar tidak hanyut oleh gelombang, karena bengkalis langsung berhadapan dengan selat malaka maka untuk keberhasilan penanaman memang dibutuhkan APO atau Break Water ini. Selain itu perlu adanya pengawasan oleh masyarakat dalam upaya menjaga mangrove yang ada dan merehabiltasi mangrove yang sudah rusak.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis Zulkifli mengatakan bahwa kerusakan mangrove sebenarnya banyak terjadi akibat ulah manusia. Mangrove  banyak ditebang untuk arang, cerocok dan lain-lain. Kabupaten Bengkalis abrasinya sudah cukup parah dengan asumsi pantai yang terjadi abrasi lebih 5 - 7 meter pertahun dengan panjang mencapai 167,32 m.  hal ini perlu diantisipasi dengan membangun APO atau Breakwater yang bisa menahan gelombang dan dilakukan penanaman mangrove.

Peserta dalam acara ini sangat antusias mengikuti setiap pemabahasan materi. Kepala Desa Pambang Pesisir sangat menyetujui adanya upaya dalam pencegahan abrasi. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah sangat di dukung apalagi juga membuka lapangan kerja. Kegiatan ini sangat memberikan aspek positif, baik dalam menjaga mangrove maupun dalam pemulihan Ekonomi dengan program PEN. Diharapkan kegiatan dalam rehabilitasi mangrove ini dapat memberikan dampak dalam mencegah abrasi. 

Selain diskusi tentang mangrove untuk menjaga pulau terluar Pijar Melayu dan BEM Poltek Bengkalis melakukan Penanaman Mangrove di desa teluk papal.