close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Sandiaga: Desa Wisata Kampung Dayun Punya Paket Wisata Komplit

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-6026
Senin, 22 Agu 2022

SIAK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Desa Wisata Kampung Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. 

Sandiaga datang ke Kampung Dayun dalam kunjungan kerja desa wisata bersama Gubernur Riau Syamsuar dan Bupati Siak Alfendri. Sandi menilai Dayun adalah desa wisata dengan paket komplit.

Sandiaga: Desa Wisata Kampung Dayun Punya Paket Wisata Komplit

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kampung Dayun, Sabtu (20/8/2022).


"Saya sampaikan inilah desa wisata yang menunjukkan paket komplit. Desa ini awalnya merupakan embung yang menjadi sumber air kebakaran hutan," kata Sandi di lokasi, Sabtu (20/8/2022).

Tidak hanya jadi embung, Kampung Dayun juga memiliki danau gambut terbesar ke 2 di dunia, yakni danau Zamrud. Sehingga dengan potensi yang ada, masyarakat dan kelompok sadar wisata diminta agar lebih aktif berinovasi.

"Sekarang kita lihat ini dikunjungi ratusan warga. Ini dekat dengan danau Zamrud, danau gambut terluas kedua di dunia. Jadi kita harapkan terus berinovasi dan kolaborasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan," kata Sandi.

Dia menilai sudah saatnya saat ini desa membangun Indonesia. Terutama lewat program wisata. "Ini bukan lagi Indonesia membangun desa, tapi desa membangun indonesia," kata Sandi.

Sementara Gubernur Riau Syamsuar membenarkan desa wisata Kampung Dayun adalah satu di antara daerah rawan kebakaran. Namun, desa itu berhasil disulap menjadi desa wisata.

Kepala Desa Kampung Dayun, Nasya Nugrik menceritakan sejarah panjang berdirinya Desa Wisata Dayun ke Sandiaga.

"Kampung ini luasnya 132 ribu Ha atau dua kali lipat Pekanbaru. Kampung Dayun dulu kampung tertinggal, namun 2018 Kampung Dayun menjadi kampung mandiri," ucapnya.

Butuh waktu panjang bagi masyarakat Dayun untuk bisa bangkit. Tepatnya sejak 2013-2017, kampung dengan 8.000 jiwa penduduk itu kerap dilanda kebakaran hutan dan lahan.

Masyarakat pun ramai-ramai membuat embung atau kolam penampungan air. Embung kemudian digunakan helikopter water bombing untuk mengambil air dan pemadaman kebakaran lahan.

"2013-2017 daerah kami ini rawan terbakar dan kami buat embung. Jadi kalau terjadi kebakaran, helikopter mengambil air di sini untuk pemadaman kebakaran lahan," katanya pula. 

Kini Nugrik mengaku bangga kampungnya dikunjungi Sandiaga. Di akhir sambutan, ia pun menangis bangga diikuti warga lain di lokasi.

"Saya mau nangis mas menteri. Tak pernah menyangka bapak menteri akan datang ke sini," pungkasnya, sembari mengusap air mata.

(Mediacenter Riau/asn)