close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

RAPAT SINERGITAS PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT DALAM RANGKA OPTIMALISASI KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DI PROVINSI RIAU TAHUN 2016

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-937
Jum'at, 11 Mar 2016


Pekanbaru– Kamis (10/03), sesuai dengan Renstra Biro Administrasi Kemasyarakatan Tahun 2014-2019 melalui Program Optimalisasi Kerjasama Pembangunan Bidang Kemasyarakatan dengan Mewujudkan Kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Swasta dan Masyarakat dan Program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, dalam rangka mengoptimalkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Riau tahun 2016, Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Provinsi Riau melalui Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar Rapat Sinergitas Penanggulangan Penyakit Masyarakat Dalam Rangka Optimalisasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Provinsi Riau Tahun 2016 dengan tema Terpeliharanya Stabilitas Keamanan yang Kondusif Guna Pembangunan di Provinsi Riau sebagaimana laporan panitia acara yang disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Kemasyarakatan H. Ayub Khan, SH, M.Si. Acara dimaksud dihadiri oleh Jajaran Forkompimda Riau, Kaban Kesbangpol dan Kasatpol-PP Kabupaten/Kota, Kepala Dinas/Badan/Biro/SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, Instansi Vertikal yang terdiri dari  Kemenag, Kantor Imigrasi Kota Pekanbaru, Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Bea dan Cukai, FKUB serta anggota Ormas dan BEM Perguruan Tinggi di Provinsi Riau. 

        Rapat dibuka secara resmi oleh Plt. Gubernur Riau. Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rasa aman, tentram dan damai merupakan hal yang mahal dan berharga untuk saat ini. Rekonstruksi sosial dengan memperkuat pranata sosial masyarakat harus menjadi tujuan kita semua. Kepercayaan (Trust) hendaknya menjadi modal sosial yang harus kita anut ditengah keanekaragaman budaya, agama, adat-istiadat, bahasa, maupun perbedaan nilai yang sering kali menjadi bumerang dan sumber konflik di tengah-tengah masyarakat. 

        "Penyakit masyarakat tidak hanya terbatas pada terjadinya tindak kejahatan semata, namun yang berkaitan dengan morality, kemanusiaan, permasalahan Lahan, Perburuhan, harus menjadi perhatian kita bersama karena ini berpotensi besar dalam menciptakan gangguan keamanan ditengah-tengah masyarakat. Misalnya yang saat ini marak di perbincangkan seperti Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT), aliran sesat, penistaan agama dan budaya juga hendaknya menjadi hal yang kita cegah", Ujar Plt Gubri.

    Pemerintah, aparat keamanan, aparat penegak hukum berkomitmen menanggulangi permasalahan tersebut dengan mengedepankan prosedur, aturan yang berlaku. Namun Sistem kontrol sosial internal masyarakat yang bersifat informal merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk menanggulangi hal tersebut. Pada saat ini kesadaran warga untuk menanggulangi penyakit masyarakat mu lai tumbuh berupa munculnya fenomena yang disebut Police Society (Masyarakat Polisi).

    Adapun narasumber pada acara dimaksud adalah Kolonel Inf. H. Eko Prayitno (Korem 031/WB), Kapolda Riau diwakili oleh Komisaris Besar Polisi Sugiyono dan Kabinda Riau oleh Marsekal Pertama Bambang Yoga Tama dengan moderator Frida, S.IP, M.Si (Kasubbid Ketahanan Ekonomi Badan Kesbangpol Provinsi Riau)

      Dalam paparannya Kolonel Inf. H. Eko Prayitno menyampaikan mengenai kewaspadaan dan wawasan kebangsaan, radikalisme, ekstrim kanan, ekstrim kiri, narkoba dan tindak pidana korupsi . Sementara Kombespol Sugiyono menyampaikan mengenai peredaran narkoba dan bagaimana upaya pencegahannya baik secara internal maupun eksternal.

    Marsekal Pertama Bambang Yoga Tama menyampaikan paparan mengenai deteksi dini dan pencegahan terhadap masalah pekat dalam rangka mendukung pembangunan daerah. Perkembangan Lingkungan Strategis yang meliputi Bidang Politik, Bidang Ideolofi, Bidang Ekonomi, Bidang Sosbud, dan Bidang Hankam menimbulkan terjadinya berbagai fenomena penyakit masyarakat (Pekat). Deteksi dini terhadap pekat dapat dilakukan melalui tahapan Pra Terjadi Pekat, Pemetaan, Penyelidikan, Pulbaket, Indentifikasi konflik dan upaya pencegahan. Upaya pencegahan terjadinya pekat, pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kemampuan dan pemahaman dalam menafsirkan variabel-variabel krusial pemicu timbulnya pekat, serta adanya strategi maupun langkah penanganan yang sinergi, efektif dan efisien.

        Rekomendasi hasil rapat yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

  • Agar masing-masing pemerintah Kabupaten/Kota menghimpun, memadukan dan mensinergikan persepsi dan langkah-langkah penanggulangan penyakit masyarakat dalam rangka mengoptimalkan stabilitas keamanan di Provinsi Riau, melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap setiap tindakan yang bersifat anarkisme dan radikalisme yang mengakibatkan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, meningkatkan koordinasi dan sinergitas melalui forum-forum untuk menggambil langkah-langkah cepat dan tepat dalam menangani dan menyelesaikan masalah, dapat menjamin terciptanya stabilitas keamanan di daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan program-program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

  • Memberikan perhatian kepada organisasi kemsyarakatan dan kepemudaan untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah.

  • Melakukan komunikasi yang intens dan koordinasi kepada forum komunikasi umat beragama (FKUB) untuk mengantisipasi munculnya aliran-aliran kepercayaan yang bertentangan dengan pancasila.

  • Menghimbau kepada lembaga pendidikan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada siswa-siswi tentang bahaya penyakit masyarakat yang berdampak terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan beragama.

Download File