close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Dinkes Pemprov Riau Adakan Pertemuan Perencanaan Dan Validasi Data Kolaborasi TB-HIV

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-2832
Kamis, 20 Apr 2017

Mewabahnya penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang melebihi batas normal disuatu daerah menunjukkan pengaruhnya pada peningkatan wabah penyakit Tuberkulosis (TB) di seluruh dunia yang berakibat meningkatnya jumlah pasien TB di tengah masyarakat. TB merupakan penyebab utama kematian pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Sampai saat ini TB masih merupakan masalah kesehatan yang penting di dunia.  Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah kasus TB yang tidak terlaporkan (missing case) tertinggi di dunia (690.000). sedangkan di Provinsi Riau, angka penemuan kasus TB Paru BTA (Bakteri Tahan Asam) positif tahun 2016 sebanyak 40,8% (4265 kasus).

Hal ini dikarenakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kolaborasi TB-HIV belum berjalan di Provinsi Riau, kecuali di Kota Dumai. Untuk itu, agar pelaksanaan program kolaborasi TB-HIV dapat berjalan lebih baik , Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengadakan Pertemuan Perencanaan dan Validasi Data Kolaborasi TB-HIV Provinsi Riau di hotel Swiss Belinn pada tanggal 17-20 April 2017.

Peserta pertemuan ini merupakan pemegang program TB dan HIV Kab/Kota dan Provinsi yang berjumlah 16 orang, serta mendatangkan narasumber dari Subdit TB Ditjen P2P Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

“Perlu saya informasikan, bahwa setelah mengikuti pertemuan ini ada satu tugas yang segera dilaksakan yakitu membuat arahan strategi terbaik dalam pelaksanaan kolaborasi TB-HIV untuk mengurangi beban TB dan HIV pada masyarakat dengan bentuk kelompok kerja TB-HIV ditingkat Kabupaten dan Puskesmas, menurunkan beban TB pada ODHA dan beban HIV pada pasien TB”, ujar H. M. RIdwan, SKM, M.Kes, selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dalam kata sambutannya.

Dalam pertemuan ini akan dilakukan rencana implementasi kolaborasi TB-HIV dan sekaligus validasi data TB-HIV di Kabupaten/Kota, sehingga akan diketahui permasalahan dan kendala di pencatatan dan pelaporan kolaborasi TB-HIV untuk selanjutnya diadakan rencana kegiatan kolaborasi TB-HIV di Kabupaten/Kota masing-masing.