close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Mengisi Ramadan Dengan Napak Tilas Kereta Api Jepang Yang Hampir Nyaris Beroperasi Di Pekanbaru

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-2898
Rabu, 07 Jun 2017

SABTU, 3 JUNI 2017 - Pada Bulan Ramadan 1438 H ini, Komunitas Heritage Trip Pekanbaru menggelar kegiatan yang cukup unik. Komunitas tersebut mengajak anggotanya untuk mengunjungi jejak kereta api yang hampir nyaris beroperasi di kota Pekanbaru. Kegiatan yang bertajuk "Forgetten History" ini dipimpin oleh Osvian Putra.

Disampaikan oleh ketua panitia Forgetten Osvian Putra Kegiatan yang digawanginya ini mengambil tema "Pekanbaru Death Railway Half Day Trip". Dalam perjalanan ada tiga lokasi dikunjungi diantaranya, Camp I Locomotif Head di Tanjung Rhu, Camp II di Teratak Buluh dan yang terakhir Situs Lokomotif di Desa Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri. “Kegiatan ini dibuat dengan konsep jalan-jalan setengah hari (Half Day) seluruh peserta kita ajak berkumpul di Situs Cagar Budaya Rumah Tuan Kadi yang berlokasi di tepian sungai Siak, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru,” kata Osvian Putra, pada Sabtu (3/6/3017) di Pekanbaru.

Kemudian setelah dari titik kumpul perjalanan dilanjutkan menuju jalan Juanda Pekanbaru, disini masih terlihat bekas rel kereta api yang membentang melintasi anak sungai, dan lokasi selanjutnya di Tanjung Rhu kecamtan Limapuluh, Pekanbaru. Disini para peserta dapat melihat kepala lokomotif Jepang yang tersembunyi di dapur rumah warga. Lokasi yang sekarang merupakan pemukiman padat penduduk itu dulunya adalah bekas Camp 1 pekerja proyek pembangunan jalan kereta api rute Muaro Sujunjung-Pekanbaru.

Perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan lokomotif melihat bekas rel kereta api kemudian ke arah jalan Hang Tuah. Di jalan Hang Tuah tepat disamping kantor Telkom para peserta juga disuguhkan pemandangan bekas rel kereta api yang kini menjadi pagar pembatas jalan, setelah itu di jalan jenderal Sudirman dimana peserta akan diajak melihat menyaksikan bekas berdirinya Camp II yang dulunya cukup lengkap karena disana juga terdapat rumah sakit yang di kelola tentara Jepang.

Masih di kota Pekanbaru, para peserta diajak melintasi jalan Kaharuddin Nasution, disini rombongan diajak melihat monumen kereta api di kawasan Simpang Tiga. Setelah itu perjalanan diteruskan menuju Teratak Buluh kabupaten Kampar, dimana di pinggir sungai tersebut dulunya terdapat dua buah Camp, lalu dilanjutkan ke Lipat Kain kecamatan kampar kiri kabupaten Kampar.

Sebelum melanjutakan perjalanan ke Lipat Kain para rombongan melaksanakan ibadah Sholat Zuhur di mesjid terdekat. Dan sesampainya di Lipat Kain para peserta disuguhkan "Bangkai" kereta Jepang yang terpajang di tengah hutan belantara. Setelah perjalanan kembali menuju kota Pekanbaru. Dalam perjalan menuju Pekanbaru para peserta juga singgaj di mesjid untuk melaksanakan ibadah sholat Ashar.

Setelah kembali di Pekanbaru, tepatnya di Rumah Singgah Sultan, peserta melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dan dilanjutkan sholat Magrib berjamaah di masjid yang lokasinya bersebelahan denga rumah singgah Sultan.

Ketua panitia Forgetten Osvian menjelaskan, pihaknya sengaja menggagas konsep ini, karena untuk membuat Ramadan 1438 H ini lebih berwarna, sekaligus memberikan edukasi seputar pariwisata di Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Menurutnya, disinilah letak unsur kegiatan yang positif mengisi Ramadan bersama heritage trip ini, para peserta diajak untuk memahami sejarah negeri ini dan bagian kampanye "Ayo ke Riau" untuk memajukan pariwisata daerah sesuai dengan program prioritas Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman yang sedang gencar-gencarnya mendorong sektor Pariwisata untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah.(cbc)


Lihat Video Pariwisata Riau lainnya.

Sumber : Youtube Channel : Pariwisata Riau

------------------------------

Ikuti Official Account Dinas Pariwisata Provinsi Riau.

Youtube Channel : Pariwisata Riau

Instagram : Pariwisata.Riau

Twitter : @Disparriau

Website  : pariwisata.riau.go.id

Destinasi Riau ?  : Jemari Playstore | Jemari App Store


#pariwisatariau

#ayokeriau

#rindukeriau

#riauthehomelandofmelayu

#wonderfullindonesia