close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Kemenkes Dukung Kebangkitan Wisata Kebugaran Di Indonesia

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-5998
Senin, 08 Agu 2022

PEKANBARU - Pembatasan mobilitas masyarakat  memberikan dampak merugikan pada semua industri terutama Industri  pariwisata. Menurut data Lembaga Tourism Internasional (WTO) industri pariwisata global di tahun 2020 menurun sekitar 73% dan tahun 2021  menurun 72% dibandingkan dengan tahun 2019.

Kini, 3 tahun berselang situasi pandemi kian membaik. Geliat  kebangkitan berbagai sektor kehidupan mulai terlihat. Tak terkecuali  sektor pariwisata. Momentum ini, menjadi kebangkitan sektor pariwisata  termasuk wellness tourism di Indonesia.

Dikatakan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, wellness tourism di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama pasca pandemi. Konsep berwisata yang menyeimbangkan antara tubuh, pikiran dan  jiwa ini diminati karena diyakini mampu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.

''Sekarang ini beberapa RS di Indonesia telah tersedia outlet jamu tradisional, pelayanan pijat tradisional untuk kebugaran serta paket  wisata yang terintegrasi dengan wisata alam, wisata artifisial lalu  diakhiri dengan wisata belanja dan kuliner,'' kata Wamenkes dikutip pada  Minggu (7/8/2022).

Di Indonesia sendiri, wellness tourism sedang dikembangkan di tiga  daerah yakni D.I. Yogyakarta, Solo, dan Bali. Ketiga daerah tersebut  memiliki daya tarik dan keunggulan tersendiri terkait dengan wisata  kebugaran.

D.I. Yogyakarta fokus dengan wisata pijat, meditasi, makanan sehat,  dan budaya. Solo dengan jamu tradisional dan aromaterapi. Selanjutnya  untuk Bali fokus pada pengembangan meditasi, makanan sehat dan wisata  alam. Wamenkes menyebutkan paket wisata kebugaran di tiga daerah  tersebut telah menjadi destinasi wellness kelas dunia.

''Paket wisata kebugaran tersebut dinikmati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,'' ungkap Wamenkes.

Melihat potensinya yang sangat besar, Wakil Menteri Kesehatan RI  Dante Saksono Harbuwono menyebutkan Kementerian Kesehatan mendukung penuh kebangkitan wisata kebugaran (wellness tourism) pasca pandemi COVID-19 sebagai harapan baru sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19.

Kementerian Kesehatan telah memetakan startegi untuk membangkitkan wisata kebugaran di Indonesia diantaranya penyiapan 44 rumah sakit yang telah terakreditasi internasional, SDM kesehatan yang terlatih serta penyediaan paket wisata kebugaran yang dielaborasikan dengan layanan kesehatan tradisional.

Selanjutnya mengembangkan layanan sistem informasi secara digital, layanan kesehatan online, robotisasi dan telemedicine guna mempersingkat waktu pelayanan.

Kemenkes juga berupaya memberikan pelayanan yang terjangkau dengan mutu yang baik dan memberikan efektifivitas biaya melalui Health Tecnology Assesment (HTA), mempermudah akses masyarakat dan wisatawan untuk mendapatkan  pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan termasuk sarana dan  prasarana di fasyankes, serta pemerataan distribusi farmasi dan alat  kesehatan.

Berbagai rencana aksi tersebut merupakan implementasi 6 pilar transformasi sistem kesehatan di Indonesia yang dicanangkan Kementerian Kesehatan tahun 2021-2024.

Adapun 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan  primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan  kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM  kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

''Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ini  diharapkan dapat mendukung wisata kebugaran di Indonesia,'' ujar  Wamenkes.

Lebih lanjut, Wamenkes optimis melalui ajang IWTCF 2022 yang mengangkat tema ''Strategi Keberlanjutan untuk Pemulihan dan Pertumbuhan  Pariwisata Dunia melalui Wisata Kebugaran Untuk Semua'', akan menjadi  awal yang baik bagi kebangkitan wellness tourism di Indonesia.

''Saya harapkan melalui event ini dapat terjadi peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia menuju pelayanan kesehatan  unggulan wisata mencapai standar service excellent sehingga Indonesia  memiliki daya saing kesehatan secara nasional dan internasional,'' tutup  Wamenkes.

         

(Mediacenter Riau/pr)