close× Telp +62 761 45505
close×

Wagubri: Kelompok Remaja Potensial Terjangkit HIV\AIDS

Rabu, 07 Des 2022 | 135 kali dilihat

PEKANBARU- Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan bahwa para remaja merupakan kelompok yang potensial terjangkit Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). 

Hal tersebut diungkapkan Edy Nasution saat menghadiri Seminar Nasional HIV\AIDS di Hotel Prime Park Pekanbaru, Rabu (7/12/2022).

Menurut Wagubri, program yang selama ini dilakukan, baik sosialisasi dan sebagainya, belum sepenuhnya efektif mencegah remaja untuk tidak terinfeksi dengan virus menular pada kemaluan ini.

Seminar Nasional HIV/AIDS yang ditaja Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau, kata Edy Nasution, merupakan satu dari sekian banyaknya upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, khusunya dari kalangan produktif.

Sebab, 60 persen kasus HIV/AIDS banyak ditemukan pada kelompok produktif, yakni dengan rentang umur 25-45 tahun.

"Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa para remaja merupakan kelompok yang sangat potensial terjangkit HIV/AIDS, yang diakibatkan oleh perilakunya sendiri," jelas Wagubri.

Hal itu karena kelompok remaja memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu, termasuk HIV/AIDS.

"Seperti yang sama-sama kita ketahui, remaja mwemiliki rasa ingin tahu yang tinggi, selalu ingin mencoba hal baru, sehingga tidak sedikit remaja terjerumus dalam perilaku negatif," imbuh Edy Nasution.

Dengan begitu, Wagubri mengimbau masyarakat khususnya remaja untuk ambil peran dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Sebab menurutnya, jika berkomunikasi dengan sebaya akan jauh lebih efektif dan lebih mudah.

"Caranya dengan membangun kesadaran kepada kelompok sebaya, yakni dengan memanfaatkan pendidikan sebaya, karena kalau kita berkomunikasi dengan kelompok sebaya itu akan lebih efektif dan lebih mudah menyampaikan informasi," pungkas Wagubri.

Sudah saatnya upaya penanggulangan HIV/AIDS dilakukan secara sistemik dan terpadu, mulai dari peningkatan perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, hingga perawatan dukungan pengobatan bagi ODHA dan orang-orang terdampak HIV/AIDS.

"Pemahaman HIV/AIDS pada remaja perlu kita tingkatkan secara lebih luas lagi, kepada remaja, mari kita lebih tingkatkan keimanan dan ketakwaan, hindari kegiatan-kegiatan yang bisa berisiko terjadinya penurunan HIV/AIDS dengan cara melakukan pantangan  dan jangan pernah sekali-kali menggunakan narkoba," pesan Wagubri.



(Mediacenter Riau/nv)