close× Telp +62 761 45505
close×

Mantap BPDPKS dan Kementan Latih Petani Sawit Riau Kelola Manajemen dan Administrasi Keuangan

Rabu, 12 Jul 2023 | 169 kali dilihat

PEKANBARU - 25 orang pekebun kelapa sawit dari Kabupaten Kampar, Riau mengikuti pelatihan manajemen dan administrasi keuangan. Pelatihan angkatan pertama ini, diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi. 

Sebanyak 25 pekebun sawit itu terdiri dari petani dan anak petani kalapa sawit. Berasal dari 4 desa di Kabupaten Kampar, dengan rincian 14 orang dari Desa Bandur Picak, Kecamatan Koto Kampar Hulu, 3 orang dari Desa Kuntu Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri. Kemudian, 3 orang dari Desa Rumbio, Kecamatan Kampar, 5 orang dari Desa Pulau Sarak, Kecamatan Kampar. 

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau dan BBPMKP Ciawi. Digelar selama lima hari, mulai 11-15 Juli 2023 di  Hotel The Zuri Pekanbaru.

Adapun meteri yang disampaikan pada pelatihan ini yakni, pembukuan, administrasi keuangan, pengelolaan kredit (pengajuan, pengembalian), penyusunan proposal usaha. Selain itu, juga ada materi  administrasi produksi, mekanisme penetapan harga TBS, pengelolaan simpan pinjam, dan overview dan integrasi. 

Kegiatan pelatihan tersebut dibuka resmi oleh Kepala Disbun Provinsi Riau diwakilkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Usaha dan Penyuluhan, Dr Ir Sri Ambar Kusumawati, MSi. Ia menyampaikan, bahwa arah dan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau tahun yang akan datang dalam memperkuat pembangunan perkebunan adalah meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan meningkatkan daya saing sektor perkebunan. 

"Khusus untuk sektor perkebunan Kelapa sawit telah menjadi unggulan perkebunan Riau dan menjadi andalan petani kita dan berdampak ekonomis yang baik. Kita menyadari sepenuhnya dalam melaksanakan/mensukseskan pembangunan perkebunan, banyak kendala yang kita hadapi," ujarnya, Rabu (12/7). 

Saat ini, kata Ambar, program pemerintah tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produksi di bidang perkebunan. Namun, yang lebih diutamakan adalah peningkatan pendapatan petani. Pada akhirnya diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan petani tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Konsep-konsep pembangunan untuk mengatasi berbagai kendala seperti rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan petani dan lainnya, secara bertahap terus diupayakan pemecahannya," kata Ambar. 

Sementara, Koordinator Akademik/Widyaiswara Madya, BBPMKP Ciawi, Abdul Hani, SP, MM mengatakan, tujuan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembukuan dan administrasi keuangan. 

"Selain itu, tujuan pelatihan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan kredit dan simpan pinjam, meningkatkan kemampuan penyusunan proposal usaha, dan meningkatkan pengetahuan tentang penetapan harga TBS dan administrasi produksi," ucap Abdul Hani. 

Dikatakan, secara keseluruhan pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam mempersiapkan pelatihan ini. "Mudah-mudahan pelaksanaan Pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan Angkatan I Tahun 2023 dapat  berjalan dengan baik dan lancar dan mendapatkan ridho dari Allah SWT," tutupnya. 

Seorang peserta pelatihan dari Desa Bandur Picak,bernama Muhmmad Ikhwal ingin pelatihan ini bisa terus dilanjutkan. Karena menurutnya banyak ilmu dan  manfaat yang didapat. "Kami sebagai peserta sangat bersyukur sekali bisa ikut pelatihan ini. Karena tidak semua petani dan anak petani yang bisa ikut pelatihan ini. Kami berterima kasih kepada BPDP-KS," tandasnya. 



(Mediacenter Riau/MC Riau)