PEKANBARU - Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Riau, Boby Rachmat mengatakan, sudah ada pengajuan dari pihak manajemen PSPS ke Dispora Riau untuk melanjutkan penggunaan sarana stadion utama Riau, stadion Kaharuddin dan asrama atlet. Pada prinsipnya Boby menyetujui permohonan tersebut.
"Pada prinsipnya kita sudah lapor kepada pimpinan, dan pada prinsipnya setuju tetapi sesuai dengan aturan dan ketentuan. Kita sedang bicarakan bukan hanya tata kelolanya tetapi kita berharap ada kerjasama," ujar Boby Rachmat, ketika dikonfirmasi Jumat (14/7).
Ia menuturkan, seperti kita lihat ada dua contoh stadion yang dikelola oleh klub liga Indonesia seperti Persita Tangerang dan Bali United. Jadi, kami akan belajar atau mengacu kesana, jadi bukan hanya sifatnya satu tahun atau dua tahun saja tetapi kalau bisa pola kerjasama yang bisa saling menguntungkan.
"Apalagi di Stadion Kaharuddin Nasution satu kompleks disitu ada sport center rumbai. Kita berharap ada pola dimanfaatkan oleh kedua pihak yang saling menguntungkan. Itu harapan kita. Jadi nanti akan membahas dulu pengajuan dari PSPS tersebut," katanya.
Bahkan lanjut, CEO PSPS Riau, Effendi Syahputra dan juga ketua Asprov PSSI Edward Riansyah juga sudah bertemu dengan Sekdaprov Riau membahas terkait pengelolaan aset sarana olahraga yang ada di Provinsi Riau.
"Jadi kita akan membahas dulu terkait dengan ketentuan, kalau sudah rapi nanti administrasinya baru akan kita sampaikan ke management PSPS," pungkasnya.
CEO PSPS Riau, Effendi Syahputra mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin mengelola PSPS Riau setengah-setengah, untuk itu dirinya meminta mengelola Stadion Utama Riau dan Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru.
"Kita kan berinvestasi sepakbola di Pekanbaru tidak ingin setengah-setengah, setelah kita akusisi dan telah kita beli mahal juga dari pemilik lama Norizam Tukiman tentu kita tidak ingin stop sampai disini. Kita minta Stadion Utama Riau, dan Stadion Kaharuddin Nasution kita kelola, mes atlet juga kita kelola,"ujarnya.
(Mediacenter Riau/az)
