close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Udara di Provinsi Riau Tidak Sehat

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-274
Kamis, 07 Agu 2014

PEKANBARU – Kepala Divisi Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Agus Wibowo menyebutkan beberapa daerah di Riau mulai diselimuti kabut asap. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di dua wilayah sempat berada dalam level tidak sehat pada Rabu, 25 Juni 2014. “Dua wilayah itu yakni Bangko dan Dumai,” ujar Agus, Kamis (26/6).

Pencemaran udara akibat asap berangsur normal menjelang sore hari. Pada pukul 07.00, ISPU di Dumai menunjukkan angka tidak sehat 168 Psi. Kemudian berangsur membaik pada pukul 13.00 dalam kondisi sedang.

Sedangkan di Bangka, ISPU sempat berada pada 113 Psi atau tidak sehat, kemudian berangsur membaik pada pukul 15.00 menjadi 33 Psi atau sehat. Namun kabut asap masih menyelimuti Dumai yang mengakibatkan jarak pandang menurun mencapai 3 kilometer. Sedangkan untuk wilayah Pekanbaru masih normal 7 kilometer.

Menurut Agus, berdasarkan pantauan satelit Tera dan Aqua, terpantau 99 titik panas (hotspot) di Sumatera, sebanyak 73 hotspot berada di Riau. Jumlah ini cenderung menurun dari hari sebelumnya yang mencapai 366 hotspot. Penyebaran hotspot hampir terdapat di seluruh kabupaten/kota, yakni Bengkalis 14 hotspot, Dumai 20, Rokan Hilir 34 hotspot, Rokan Hulu 2 hotspot, dan Kuantan Singingi 1 hotspot. “Tingkat kepercayaan mencapai 70 persen atau 37 hotspot.”

Cuaca Riau diperkirakan cerah berawan dengan potensi hujan ringan di bagian barat dan selatan. Namun masih bersifat lokal. Kabut asap akibat kebakaran lahan di Riau mulai menyebar sampai ke Malaysia. “Tapi masih tipis,” kata Agus.

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Riau, Sugarin, mengatakan pola angin yang bergerak dari barat daya hingga timur dapat membawa asap hingga Malaysia dan Singapura. Pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Indonesia agar segera memadamkan dan mencegah meluasnya kebakaran lahan. Permintaan Malaysia itu sudah dilayangkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.

“Surat tersebut menyatakan keprihatinan Malaysia atas peningkatan jumlah titik api yang menyebabkan kabut asap di Semenanjung (Malaysia) sejak 22 Juni,” kata Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Malaysia G. Palanivel, seperti dikutip kantor berita Bernama kemarin. Pemerintah Provinsi Riau menyatakan status siaga darurat bencana asap.