close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

6 Tahun Pengolah Air Bersih Di Bantan, Bengkalis Jadi �Sarang Hantu�

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-322
Kamis, 06 Nov 2014

Rabu, 5 November 2014 | 16:41:17


BENGKALIS-Meskipun sejak 2008 atau tahun lalu (sewindu) selesai dibangun, fasilitas pengolah air bersih bernilai puluhan miliar berlokasi di Jalan Utama Lapis, Dusun Penawa, Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan, Bengkalis tak kunjung dioperasikan dan hanya terkesan menjadi �sarang hantu�.

Dari pantauan, fasilitas pengolahan air bersih direncanakan akan dikelola PDAM itu, mulai dari gedung kantor, tangki penampungan air, instalasi pengolah air yang berada di atas lahan sekitar 3 hektar, kondisi mulai cukup memprihatinkan karena sudah banyak mengalami kerusakan.

�Atap-atapnya sudah banyak yang lapuk itu bang. Ntah kapanlah bangunan itu bisa difungsikan dan bermanfaat untuk masyarakat. Anehnya, di sana kan ada waduk tapi untuk diambil airnya untuk dimanfaatkan oleh warga juga dilarang,� ungkap Anto, salah seorang warga Jalan Lapis kepada wartawan, Rabu (5/11/14).

�Sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan sampai sekarang, padahal selesai dibangun sekitar tahun 2008 lalu,� timpal Bambang, warga Desa Selatbaru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis Moh. Nasir mengakui, bahwa untuk pengoperasian fasilitas pengolah air bersih tersebut belum dapat dilakukan. Karena adanya kendala yang harus diatasi terlebih dahulu, kecukupan pasokan atau intake bahan baku air untuk menyuplai waduk.

Sambung Nasir, bahwa waduk yang sudah disiapkan untuk menyediakan air bahan baku, kemudian diolah menjadi air bersih tidak mencukupi secara terus menerus atau kontinyu. Menyusul, waduk yang ada hanya menampung air hujan sebagai bahan baku utama.

�Memang belum bisa dilakukan pengoperasian karena masalah utamanya adalah bahan baku air yang tidak bisa dioperasikan secara terus menerus. Karena waduk yang sudah ada hanya menampung air baku dari hujan dan tidak ada aliran air atau intake secara kontinyu untuk menyukupi air di waduk untuk diolah menjadi air bersih,� paparnya.

Terkait mengatasi kendala kecukupan pasokan air baku ke waduk itu, Nasir mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan penjajakan kelayakan untuk menyiapkan opsi saluran intake air baku ke waduk. Diantaranya, pembuatan sumur bor dan pembuatan saluran dari Sungai Jangkang, dengan suplai air dari kanal areal perkebunan PT. MAS (Meskom), Bengkalis.

�Sekarang sedang diupayakan menjajaki kemungkinan membuat saluran dari kanal Meskom, dan melihat topografi atau geografisnya dan kalau bisa tanpa menggunakan tenaga mesin untuk memompa air. Kemudian penjajakan untk membuat sumur bor besar di sekitar waduk. Untuk kapan bisa direalisasikan yang jelas harus dijajaki terlebih dahulu,� ungkapnya.(rtc)