close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Demi Mendapatkan Yang Terbaik Lagi Di Tahun 2018, Dinkes Riau Lakukan Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Provinsi Riau Tahun 2017

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-3577
Senin, 11 Des 2017

Mengingat jemaah haji dari Indonesia dengan jumlah yang cukup banyak dengan antrian atau masa tunggu yang cukup lama, untuk Provinsi Riau sendiri sekitar 18 tahun, sehingga pada waktu mendaftar masih muda dan sehat dan pada waktu berangkat sudah tua dengan kondisi yang sudah sakit-sakitan, ini dapat dilihat dengan jumlah jemaah haji dengan kondisi risti meningkat dari tahun ke tahun.

Jemaah Haji Risti (Risiko Tinggi) Provinsi Riau Tahun 2015 sebesar 73,04% Tahun 2016 77,52 % dan pada Tahun 2017 sebesar 81,07 % berdasarkan data Siskohatkes.

Jika dilihat data jemaah haji mulai sakit dan rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) maupun Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) berjumlah 95 orang, terdapat 61,05 % sudah mulai sakit pada masa Pra Armina, pada masa Armina sebesar 7,37 % dan Pasca Armina sebesar 31,58 %. Dengan kasus penyakit paling banyak chronic obstructive pulmonary disease dan unspecified.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau melalui Pemegang Program Kesehatan Haji adakan Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji  Tahun 2017 bertempat di Alpha Hotel Pekanbaru, Selasa (05/12/2017). Yang mana dalam evaluasi ini Dinkes Riau mengundang Narasumber dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dr. R Maliki Arif Budiarto, M.Kes dan turut dihadiri Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit yang membawahi Program Kesehatan Haji H. M. Ridwan, SKM, M.Kes dari Kanwil Kemenag Agama Riau, MUI Riau, KKP Kelas I Batam serta Pengelola Kesehatan Haji dan Petugas Kesehatan Haji  Tahun 2017.

Kasi Surveilans dan Imunisasi dr. Siska Hidayani, SKM, M.Kes menyampaikan “tujuan dari evaluasi Tahun 2017 ini yang telah dilaksanakan, agar dapat memperhatikan etape penyelenggaraan sejak dari pemeriksaan kesehatan tahap I,II serta pembinaan masa tunggu serta masa keberangkatan serta kembali dari tanah suci sampai ke daerah khususnya Provinsi Riau dan mendapat masukan sebagai rencana tindak lanjut untuk peningkatan penyelenggaraan kesehatan haji yang lebih baik pada pelaksanaan kesehatan haji Tahun 2018,” Ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2017, bahwa Jemaah Haji Provinsi Riau disimpulkan yang berangkat  sudah dalam kondisi sakit, terlihat dengan banyak jemaah yang sakit dan meninggal sebelum Armina.

Berdasarkan Data tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr. Ruswaldi Munir, SpKO selaku mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau berharap pada Tahun 2018 yang akan datang “mari kita mulai pemeriksaan dan pembinaan sedini mungkin yang diawali dengan pemeriksaan sesuai standar yang telah ditetapkan dengan pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap sehingga diagnosa dapat ditegak secara tepat dan benar sesuai kondisi kesehatan jemaah haji dan dilanjutkan dengan pembinaan kesehatan pada jemaah haji.”

Selain adakan Evaluasi, Dinas Kesehatan Provinsi Riau  juga memberikan penghargaan (reward) kepada Kabupaten/Kota yang terbaik penyelenggara kesehatan Haji tahun 2016 yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kampar dan Kota Pekanbaru. (AR)