close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Siapkan Generasi Penerus Bangsa

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-4362
Selasa, 18 Sep 2018

KEMAJUAN suatu bangsa merupakan hasil dari upaya yang dilakukan secara estafet dari generasi ke generasi berikutnya. Karena itu, setiap generasi harus menyiapkan generasi penerusnya yang lebih unggul. Dalam hal ini, pendidikan menjadi salah satu faktor penentu.

Hal itu dinyatakan mantan wakil presiden RI boediono saat menjadi pembicara utama pada acara scholar conference 2018 dijakarta, kemarin. Pada acara itu yayasan pelayanan kasih (YPK) A&A Rachmat menyerahkan beasiswa bagi 650 mahasiswa dari sejumla perguruan tinggi.“Nasib kekaisaran (bangsa) tergantung pada pendidikan kaum muda,” ujar boediono mengutip nasihat filsuf yunani aristoteles.

Sayangnya, kata dia, nasihat ditu sering dilupakan. Ada generasi bangsa, karena sibuk mengurus diri sendiri, lupa akan tugasnya menyiapkan generasi penerus yang lebih baik. “apabila sikap ini berkelanjutan, akan fatal. Bangsa itu akan mengalami pelemahan,” tegas boediono.

Hemat dia, kunci kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuannya membangun kesadaran setiap generasi menyiapkan generasi berikutnya. “bisakah sebuah bangsa memiliki sikap kolektif yang berorientasi ke depan, sikap untuk lebih banyak menanam daripada memanen?” imbuhnya.

Boediono mengingatkan, menyiapkan generasi penerus merupakan pekerjaan besar yang menuntut kepedulian dan keterlibatan semua elemen bangsa. “Ini merupakan gerakan nasional yang berkisenambungan,”  ungkasnya.

Pada kesempatan sama, pendiri yayasan pelayanan kasih (YPK) A&A Rachmat, TP Rachmat, mengingatkan para mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda indonesia diharapkan menjadi penjaga keberagaman dan kebinekaan indonesia yang telah dibangun para pendiri RI.

“Bangsa besar ini sejak didirikan telah beragam. Beragam suku, agama, ras, dan golongan. Pendiri bangsa menegaskan bahwa bangsa ini harus tetap bersatu. Kita berbeda-beda tidak seharusnya terpecah karana kita satu dalam bhineka tunggal ika,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejarah menunjukan begitu banyak bangsa yang runtuh karna mempermasalahkan perbedaan sehingga terjadi perang saudara, pemusnahan ras, ketidak adilan sosial, dan ketimpangan pendidikan. “saya berpesan pada generasi muda agar menjunjung tinggi kebhinekaan. Jangan mau dipecah bela,” tegasnya.