close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Guru Sebagai Fasilitator Dalam Pembelajaran

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-4580
Selasa, 23 Okt 2018

SAAT ini peran guru dikelas lebih ditekankan sebagai fasilitator pembelajaran. Guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber informasi bagi peseta didik. Mengapa demikian? Hal ini ditegaskan dalam penerapan kurikulum 2013. Karena pada kenyataanya di lapangan guru masih seringkali menjadi sumber utama informasi dan pembelajaran cenderung berpusat pada si guru. Penekanan bahwa guru sekarang lebih berperan sebagai fasilitator dimaksudkan agar kelas menjadi lebih hidup dan bergairah. Peserta didik akan lebih banyak berkegiatan baik secara fisik maupun secara mental.

Ini juga otomatis akan membuat pergeseran paradigma mengajar guru dari yang bersifat teacher centred (berpusat pada guru) menjadi student centred (berpusat pada siswa). Praktik pembelajaran dengan melulu ceramah harus mulai digantikan dengan pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

Melalui pembelajaran aktif guru dapat berperan memfasilitasi pembelajaran yang berlangsung pada diri peseta didik, sehingga mereka memperloeh pengalaman belajar nyata dan otentik. Dengan memfasilitasi pembelajaran, berarti guru berusaha mengajak dan membawa seluruh peseta didik yang ada dikelas nya untuk berpartisipasi.

Memfasilitasi pembelajaran bukanlah hal yang gampang jika guru tidak memiliki cukup pemahaman tentang psikologi pendidikandan berbagai teori pembelajaran berikut model-model dan metode inovatif untuk pengajaran. Pada abad 21 ini, cara-cara lama mengajar banyak yang sudah ketinggalan dan terlindas kemajuan jaman. Penguasaan IT, misalnya menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Fasilitasi pembelajaran bermakna bahwa semua peseta didik dengan segala keunikan dan karakteristiknya masing-masing harus dapat digugah dan distimulasi oleh guru unutuk megikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini penting karena keinginan dan motivasi yang muncul dari dalam diri siswa atau peseta didik untuk belajar (karena muncul rasa ingin tahu nya, muncul rasa penasaranya akan suatu hal, muncul rasa membutuhkan suatu informasi baru akan membuat mereka lebih dalam memahami sesuatu hal yang sedang dibelajarkan dikelas.

Jika guru ingin menjadi fasilitator yang baik di dalam kelasnya, maka sudah barang tentu ia akan berusaha untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan (mengenali) kekuatan dan kelemahan setiap (masing-masing) peserta didik yang diampunya. Hal ini penting agar guru dapat memberikan bantuan, atau fasilitas yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

Guru-guru harus belajar dan berlatih untuk menjadi fasilitator yang baik dalam kelasnya, apa lagi guru-guru yang telah terbiasa (terotomatisasi) untuk mengajar dengan teknik-teknik, metode-metode, dan strategi lama yang mungkin harus dipertimbangkan ulang penggunanya didalam kelas, seperti melulu berceramah, dan melulu mendominasi pembelajaran dari awal sampai akhir. Demikian beberapa peran guru sebagai fasilitator pembelajaran dikelasnya. Semoga bermanfaat dan menjadi tambahan pengetahuan buat kita semua.