close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

Siswa SMAN Olahraga Riau Raih 2 Medali Emas Pada Asian Para Games 2018

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-4622
Selasa, 30 Okt 2018

Paralimpian Riau Suci Indriani (S4) tampil menawan ketika membela Indonesia di Asia Para Games (APG) 2018. Perenang Riau ini sukses meraih 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Suci pun diberi penghargaan dari SMA Olahraga Riau, sekolah tempat dirinya menuntut ilmu.

Penghargaan tersebut diberikan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (29/10). Hadir di kesempatan kemarin Kepala SMA Olahraga Riau Sahid Suwarno dan Perwakilan Diknas Riau Khaifi Azmi. Mereka pun mengapresiasi prestasi ini. "Tadi (Kemarin, red) kami beri penghargaan kepada atlet Riau yang telah mengharumkan nama Riau, salah satunya Suci," ujar Kepala SMA Olahraga Riau Sahid Suwarno.

Sebaliknya, Suci juga memberikan bantuan Kepada SMA Olahraga Riau. Pelajar kelas XII ini menyisihkan bonus yang diterima dari pemerintah untuk membantu melengkapi fasilitas SMA Olahraga Riau. Suci membantu membuatkan taman di salah satu sudut sekolah yang terletak di Rumbai Tersebut.

Senin (29/10), usai apel Sumpah pemuda di halaman sekolah, peletakan baru pertama dilakukan, "Kami bertrima kasih kepada Suci dan Orangtuanya yang mau membantu SMA Olahraga," ujar Sahid Suwarno. "Apa yang dilakukan Suci ini menjadi contoh baik buat atlet Riau yang berprestasi kedepan," timpal Khaifi Azmi.

Seperti diketahui pemerintah akan memberikan bonus peraih medali Asian Games sama seperti yang diterima atlet peraih medali di Asian Games2018. Medali emas diberikan Rp1,5 miliar, perak Rp500 juta dan perunggu Rp250 juta.

Dengan banyak bonus yang diterima ini Suci Indriyani yang berstatus pelajar kelas XII di SMA Olahraga menyisihkan bonus yang diterima buat melengkapi sarana penunjang tempat dirinya menuntut ilmu.

SMA Olahraga Riau  berdiri sejak 2010. Namun, kondisi seperti kurang perhatian. Beberapa fasilitas pendukung belum  terpenuhi karena minimnya anggaran. Untuk itu, pihak sekolah membuka pintu kepada pihak luar yang mau memberikan bantuan.

"Tapi, kami tak menerima uang secara langsun. Yang mau membantu kami persilakan langsung mengelola apa yang mau dibantu. Mislanya Suci sekarang  mau bangun taman maka dia sendiri yang membangun. Sekolah hanya terima saja," jelasnya.