close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

PERTEMUAN KOORDINASI TB-HIV DAN PEMBENTUKAN KOALISI ORGANISASI PROFESI INDONESIA TUBERKULOSIS (KOPI TB) TINGKAT PROVINSI

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-4860
Kamis, 27 Des 2018

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya adalah tujuan Pembangunan Kesehatan. Untuk menjamin sinergitas program pembangunan Nasional dan daerah, harus berdasarkan arah kebijakan pembangunan daerah, dimana berpedoman pada standar pelayanan minimal sesuai dengan PP no 2 tahun 2018 Tuberkulosis masuk dalam salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal.

Menurut Global TBC Report tahun 2017 Indonesia menduduki peringkat ke-2 untuk insiden TB Sensitif Obat dan peringkat ke-4 untuk beban TBC MDR, serta peringkat ke-7 untuk beban TBC HIV. Artinya Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi triple burden TBC untuk insiden TBC sensitive Obat, insiden TBC MDR, dan TBC HIV.

Kamis (01/11/2018), Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengadakan pertemuan koordinasi TB-HIV dan pembentukan koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis (KOPI TB) tingkat Provinsi di Hotel Grand Zuri Pekanbaru. Dalam pertemuan ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt. MM membuka secara langsung acara pertemuan tersebut, beliau didampingi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO serta Kepala Seksi P3M Diskes Provinsi Riau Yenvetris, SKM, M.Kes dan Narasumber Subdit TB Kemenkes RI.

Dalam pidato sambutannya  Kadiskes Riau Dra.Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt. MM menyebutkan bahwa “Provinsi Riau pada tahun 2017 untuk angka penemuan kasus Case Notification Rate (CNR) terdapat 153 per 100.000 penduduk yang ditemukan, sedangkan pada kasus Case Detection Rate (CDR) terdapat 10.151 kasus (32%) dan Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) terdapat 85% dari kasus yang ditemukan dengan target 90%” sebutnya.

”Sedangkan pada tahun 2018 kegiatan ini sudah dimasukkan ke dalam Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dimana strategi penemuan dan pengobatan program penanggulangan TBC di Indonesia dilakukan secara aktif masif dan pasif intensif terintegrasi dengan PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga)” ungkap beliau.

Lebih lanjut Dra.Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt. MM dalam pidato sambutannya mengharapkan kepada seluruh Organisasi Profesi Kesehatan untuk dapat dilibatkan dalam mengatasi penemuan kasus dan  mengobati kasus TBC secara keseluruhan” ucapnya.

Berdasarkan Laporan dari ketua panitia yang di sampaikan langsung oleh Kepala Seksi P3M Dinas Kesehatan Provinsi Riau Yenvetris, SKM. M.Kes mengungkapkan bahwa “ Tujuan dilaksanakannya pertemuan ini adalah untuk   meningkatkan capaian target kegiatan Program TB (TB anak, Kolaborasi TB-HIV, TB Resistensi, TB DM, TB Paru dan ekstra paru dan lainnya)  dengan membahas rencana perbaikan mekanisme, implementasi management dan layanan kesehatan di FKTP dan FKRTL serta membentuk komitmen bersama KOPI TB” ungkapnya.

Beliau juga menyebutkan bahwa peserta dalam pertemuan ini berjumlah 32 orang peserta yang terdiri dari 25 orang peserta dari Organisasi Profesi Kesehatan dan 7 orang peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau.