close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

ASISTEN I BERSAMA DP3AP2KB HADIRI FORUM NASIONAL STUNTING SECARA VIRTUAL

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-5682
Kamis, 16 Des 2021

Pekanbaru, Asisten I bapak Drs. Masrul Kasmi, M.Si bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Riau yang diwakili oleh Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Data dan Informasi ibu Masnihati Sulung, SE. dan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berancana Ibu Ir. Neng Darmalini, M.Si menghadiri Forum Nasional Stunting secara Virtual yang dilaksanakan oleh BKKBN Pusat secara virtual di Riau Command Center (RCC) Gedung Menara lancing Kuning (Selasa, 14/12/2021). Acara ini diselengarakan dalam rangka agenda percepatan penurunan stuting nasional dan Komitmen aksi bersama untuk membangun strategi efektif dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo SpOG (K) selaku Kepala BKKN menyampaikan Agenda pembangunan nasional dan memberikan perhatian pada pembangunan manusia, yang merupakan amanah dari konstitusi yang telah digariskan melalui UUD 45, hak setiap individu untuk hidup sejahtera lahir dan batin. Berbagai indikator pembangunan manusia telah ditetapkan didalam RPJMN tahun 2020-2024 satu diantaranya adalah percepatan penurunan stunting yang sekarang angkanya masih 27,67% yang ditargertkan oleh bapak presiden menjadi 14% di tahun 2024. Suatu penurunan yang cukup menantang dan membutuhkan kerjasama yang sifatnya kolaboratif dan konverhensif sesuai dengan target SDGs di tahun 2030, ujarnya. Harapannya dengan program penurunan stunting  maka sekaligus akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.  Maka konvergensi antar kementerian lembaga dari tingkat pusat dan tingkat desa sangat diperlukan.

Image title

Wakil Presiden RI bapak Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin yang membuka acara secara virtual dalam pidatonya menyampaikan alasan startegi nasional dalam mengerakkan dan mengarahkan upaya terbaiknya dalam penurunan stunting. Kedua BKKBN sebagai ketua pelaksana penurunan stunting untuk dapat menguatkan koordinasi pemangku kepentingan ditingkat pusat dan daerah hingga desa serta keluarahan. Pelibatan dan kerja sama secara kolaboratif ditingkat pemerintahan sangat penting untuk mengawal korvergensi program kegiatan dalam upaya mencapai target penurunan stunting. ketiga kementrian dan lembaga agar memastikan intervensi dan sumberdaya yang diperlukan untuk percepatan penurunan stunting yang menjangkau hingga kelompok sasaran yaitu, remaja, ibu hamil, ibu meyusui  dan anak balita. Selain itu kepada seluruh Gubernur, Wali Kota dan Bupati untuk memperhatikan percepatan penurunan stunting di daerah didukung dengan sumberdaya yang mencukupi dan memastikan proses intervensi yang diperlukan sampai ketingkat keluarga. Kepada akademisi, masyarakat, mitra pembangunan dan media dapat mendukung dan mengawal percepatan penurunan stunting. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian namun membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari saudara sekalian, ucapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Meteri Perencanaan dan pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Plt. Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri Sugeng Haryono, serta hadir secara virtual para Gubernur Bupati/Wali Kota dan pimpinan OPD atau yang mewakili.

 Sumber        : Bidang Keluarga Sejahtera, Data dan Informasi