close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

DKP Riau Gelar Rapat Koordinasi Kepala Dinas Perikanan Se Provinsi Riau

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-6519
Kamis, 25 Jan 2024

Pekanbaru, 25 Januari 2024 - Rapat Koordinasi (RAKOR) yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau ini mengusung tema "Pengelolaan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing".

Gubernur Riau (Gubri) H. Edy Natar Nasution, S. IP membuka Rapat Koordinasi (RAKOR) Kepala Dinas Perikanan Se Provinsi Riau. Dengan Peserta Rakor yang melibatkan seluruh Kepala DKP dari Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau. Kegiatan berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Kamis (25/1/2024).

Dalam paparan Gubernur Riau, Provinsi Riau memiliki 5 kawasan Daratan dan 7 Kawasan Pesisir dengan luas wilayah 87.023,66 Km (Kilometer Persegi), pada sektor Kelautan dan Perikanan, Dimana tersedia Peta Potensi dan pemanfaatan Perikanan Budidaya  yaitu Budidaya air tawar dengan potensi 74.686,76 Ha dengan pemanfaatan sebesar 1.409,24 Ha atau 1,89 % dan  Untuk Budidaya Air Payau dengan Potensi 35.219,57 Ha dengan Pemanfaatan 870,34 Ha atau 2,47% , serta Budidaya Air laut dengan Potensi 169.030,68 Ha dengan Pemanfaatan 125,94 Ha atau 0,074 % ini menggambarkan bahwa peluang usaha di bidang Budidaya masih sangat besar dengan melihat potensi yang ada namun tingkat pemanfaatan masih Rendah.

Data Kabupaten yang memiliki Potensi Air tawar yang terlihat besar namun Pemanfaatannya masih rendah dapat kita lihat pada : Kabupaten Pelalawan potensi air Tawar 25.768,45 Ha ,Pemanfaatannya 49,96 Ha. Kabupaten Kuantan Singingi Potensi air tawar 24.857,95 Ha, Pemanfaatan 335,35 Ha. Kabupaten Rokan Hulu Potensi air tawar 8.704,08 , Pemanfaatan 347,90.  Kabupaten Kampar Potensi 6.521,30 Pemanfaatan 340,20 Ha.

Jumlah Pembudidaya Perikanan berjumlah 39.886 Orang yang sebaran  terbanyak antara lain : Kabupaten Rokan Hilir  9.272 Orang. Kabupaten Kampar 9.844 Orang. Kabupaten pelalawan 4.014 Orang dan Kabupaten Rokan Hulu 4.358 Orang.

Rasio Produksi dibandingkan dengan Konsumsi Ikan terhadap hasil Produksi Perikanan Budidaya Air tawar berdasarkan data tahun 2022, Total produksi se provinsi Riau  112.487,18 Ton dengan Konsumsi 307.311,31 Ton  dengan Rasio sebesar 37 persen , dimana konsumsi merupakan angka konsumsi ikan di kali dengan jumlah penduduk kab/kota. Dapat kita lihat di antaranya : Kabupaten Kampar Produksi 65.167,80 Ton dengan Konsumsi 38.096,75 Ton dengan Rasionya 171.06 %, arti untuk Kampar Pemenuhan Ikan Air Tawar sudah memenuhi jumlah kebutuhan konsumi ikan.

Kabupaten pelalawan Produksi 7.355,00 Ton dengan Konsumsi 12.438,18 Ton dengan Rasio 37,16%, Kabupaten Kuantan Singingi Produksi 4.752,13 Ton dengan Konsumsi 14.418,49 Ton dengan Rasio 32,96 %.

Bantuan yang sudah di realisasikan di Bidang Perikanan Budidaya Tahun 2019 - 2024 sebagai berikut : Dalam Program Kegiatan Penjaminan Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya berupa, bantuan Benih Kakap Putih, Bantuan Keramba Jaring Apung HDPE, Bantuan Benih Ikan Air Tawar, Bantuan spat kerang darah, Bantuan Eskavator, Bantuan Bioflok, Serifikasi SEHATKAN, Bantuan Coolbox, Pemberian asuransi bagi pembudidaya ikan kecil dan Bantuan Keranjang Panen.

Dalam Program kegiatan Pembinaan SDM dan Kelembagaan Pembudidaya berupa : Pembinaan Cara Budidaya Ikan yang  Baik (CBIB), Peningkatan wawasan manajemen Hama Penyakit Ikan dan Lingkungan,  Pengambilan Uji sampel Hama dan Penyakit Ikan, Pembinaan dan Pengawasan  Obat Ikan sera Monitoring Pengawasan hama penyakit

Potensi Ikan Beberapa Kabupaten di antaranya : Potensi Ikan Patin di Kabupaten Kampar , dimana Kabupaten Kampar sudah di tetapkan sebagai kampung perikanan Budidaya berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 tahun 2022., terpilih sebagai kampung Patin di desa Koto masjid kec. XIII Koto Kampar.  Potensi Patin di kabupaten Kampar  rata-rata Produksi per hari  50 - 65 Ton. Potensi Ikan Lele di Kota Pekanbaru , Potensi Ikan Nila Di Kuantan Singingi, Potensi Udang Vanamei  di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis

Potensi Ikan Kakap Putih di Kabupaten Kepulauan Meranti ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2022. Potensi Kerang dara di kabupaten Rokan Hilir.

Besarnya potensi Budidaya Perikanan Riau sebagai salah satu sumber ketahanan pangan disektor Kelautan dan Perikanan memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar guna menggerakkan ekonomi lokal/daerah, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk sektor perikanan.

Permasalahan dan tantangan untuk membangun  perikanan budidaya sebagai andalan dan salah satu penggerak perekonomian di Provinsi Riau yaitu tingginya harga pakan yang terus meningkat membuat biaya produksi pembudidaya, dimana 70-80% dari biaya produksi digunakan untuk pembelian pakan. Tingginya harga pakan tidak sebanding dengan harga jual ikan. Disamping itu, hampir semua pembudidaya ikan skala usaha mikro kecil memiliki kualitas SDM yang masih rendah. Sebagian besar usaha budidaya dikerjakan secara tradisional (less technologi and management) akibatnya produktivitas, efisiensi, daya saing dan keberhasilan relatif rendah. Sehingga pelaku usaha belum sejahtera dan kontribusi terhadap perekonomian Riau kurang signifikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Yurnalis, S.Sos, M.Si melaporkan bahwa Rapat Koordinasi Kepala Dinas Perikanan se Provinsi Riau menjadi momentum yang penting dan sangat diperlukan. Sebab tujuannya adalah untuk mengidentifikasi permasalahan pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Riau, satu di antaranya pengembangan budidaya perikanan.