close× Telp +62 761 45505
close×

Index Berita

World Purple Day, Mari Mengenal Epilepsi Pada Anak Dan Penyebabnya

Politik dan PemerintahanShort url: https://www.riau.go.id/s-6264
Jum'at, 31 Mar 2023

Halo Cik Puan,

Bersempena dengan Hari Epilepsi Sedunia atau biasa disebut World Purple Day, Unit PKRS RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau bersama dengan Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Kesehatan Anak mengadakan penyuluhan tentang Epilepsi di ruang tunggu poliklinik rawat jalan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau (Kamis, 30/03/2023). Penyuluhan ini menghadirkan narasumber dokter spesialis anak RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr. Rince Restiviona, M.Ked(Ped), Sp.A.

   

dr. Rince Restiviona, M.Ked(Ped), Sp.A memberikan penyuluhan tentang Epilepsi pada anak kepada pengunjung poliklinik rawat jalan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

Dalam paparannya dr. Rince menjelaskan Epilepsi adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aktivitas listrik otak sehingga aktivitas di otak menjadi tidak normal dan dapat menyebabkan kejang bahkan sampai hilang kesadaran. Faktor penyebabnya adalah Struktural (Trauma, Stroke), Genetik, Infeksi (Infeksi susunan saraf pusat, HIV, Malaria, TBC), Metabolik, Imunitas (Autoimun dan Radang Otak), serta faktor yang tidak diketahui.

Pada anak biasanya Epilepsi ditandai dengan kejang yang dapat terjadi sampai lebih dari 2 kali dalam kurun waktu 24 jam. Kejang memiliki pencetus yakni cahaya kelap – kelip, kurang tidur / kelelahan, demam, Hormonal / menstruasi, mengkonsumsi alkohol dan lupa minum obat.

    

Pemberian balon kepada pasien anak oleh Ketua Unit PKRS RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr. Dewi H Prabu, M.Kes dan edukasi kesehatan oleh anggota PKRS Mardiana, SKM

Kepada masyarakat jika terjadi kejang pada anak dr. Rince menghimbau untuk jangan pernah memasukkan sesuatu ke mulut anak. Lakukan pertolongan pertama yakni memiringkan, membaringkan ditempat yang datar, melonggarkan pakaian, mengukur suhu dan mencatat durasi kejang. Kemudian bawa ke rumah sakit terdekat dan laporkan segala yang terjadi  kepada dokter agar dapat diberikan penanganan yang lebih tepat.

Foto bersama

Salam MedikAA