close× Telp +62 761 45505
close×

Hujan Guyur Pelalawan Asap Mulai Hilang

Kamis, 01 Okt 2015 | 1483 kali dilihat

PELALAWAN: Saat ini, langit di Kabupaten Pelalawan terlihat cukup cerah. Pasalnya, setelah hujan lebat yang turun mengguyur dan membasahi Negeri Amanah ini pada Rabu (30/9) siang kemarin, kini awan yang selama 2 bulan belakangan tertutup akibat kabut asap tebal dampak dari kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), telah mulai berangsur berkurang.

Kendati kabut asap tipis masih terlihat tampak samar-samar dipelupuk mata karena hujan yang turun hanya berdurasi singkat (30 menit,red), namun masyarakat kabupaten Pelalawan khususnya para pengguna jalan sangat gembira karena jarak pandang kembali cukup normal.

" Alhamdulillah, saya secara pribadi saya sangat bersyukur atas kuasa Allah SWT yang telah menurunkan hujan pada hari ini (Rabu,30/9,red), sehingga telah menyebabkan kondisi kabut asap tebal mulai berkurang. Meski hujan yang turun mengguyur tergolong berdurasi singkat, tapi jarak pandang khususnya bagi pengguna jalan telah kian membaik pada angka maksimal 400 meter dimana sebelumnya hanya maksimal 100 meter. Untuk itu, kita tentunya sangat berharap hujan dapat kembali turun, sehingga kabut asap tebal yang telah mengganggu kesehatan warga Riau khususnya kabupaten Pelalawan sejak dua bulan terakhir ini dapat hilang secara menyeluruh," ujar salah seorang pengemudi becak motor kecamatan Pangkalan Kerinci Nanang Juanda  (40), Rabu (30/9).

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan Syamsul Anwar SH MH mengakui bahwa memang kondisi kabut asap dikabupaten Pelalawan telah mulai berkurang akbit hujan deras yang turun mengguyur kabupaten Pelalawan, Rabu (30/9) siang.

Namun demikian, hujan yang turun masih belum mampu menurunkan kadar pencemaran udara (ISPU) yang masih berada pada angka PM.10 651 PSi dengan kategori berbahaya.

" Ya, memang kondisi kabut asap telah mulai berkurang atau berangsur menipis, tapi saat ini Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) masih berada pada level berbahaya. Hal ini disebabkan hujan yang turun mengguyur masih belum merata membasahi Propinsi Riau khususnya kabupaten Pelalawan serta propinsi Jambi dan Sumsel. Jadi, jika hujan ini hanya turun mengguyur daerah Propinsi Riau tapi propinsi Jambi dan Sumsel hujan tidak turun, tentunya kabut asap tebal kiriman akan kembali menyelimuti dan kondisi udara akan semakin memburuk. Untuk itu, mari sama-sama kita terus bermunajat agar sang pencipta dapat kembali memberikan berkah hujannya khususnya diwilayah yang masih menyumbangkan kabut asap akibat Karlahut. Sehingga dengan demikian, maka kabut asap dapat hilang total dan udara kembali menjadi sehat," tuturnya seraya menyebutkan upaya pemdaman titik api dan pembagian masker untuk menekan peningkatan ISPA masih terus dilakukan Pemkab Pelalawan.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo didampingi Kabid P2PL Khairul APt mengatakan, bahwa sejak dua bulan terakhir, korban penderita penyakit akibat kabut asap berjumlah lebih dari 2000 kasus.

Jumlah tersebut merupakan total dari 5 penyakit akibat kabut asap dengan penyakit tertinggi yakni Inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan total sebanyak 1500 kasus.(rgi/Iin)