PEKANBARU: Provinsi Riau salah satu daerah yang menghawatirkan terhadap perkembangan pengidap penyakit HIV/AIDS (Human Immuno Deficiency Virus) (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) di Indonesia. Sempena peringatan Hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2015, Legislator Riau sangat berharap penderita di Riau tidak semakin buruk.
"Penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Riau sudah sangat menghawatirklan, bertambah tiap tahun secara sighnifikan. Ini terutama di Kota Pekanbaru dengan kasus sekitar 806 orang saat ini. Kalau memang ingin jadi Kota Madani, harus dilakukan upaya antisipasi terhadap perkembanganya", jelas Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman saat dikonfirmasi.
Lebih jauh dikatakan oleh Politisi Demokrat Daerah Pemilihan Kota Pekanbaru ini, salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan, dengan meningkatkan kualitas agama bagi masyarakat. Pemerintah harus punya Program-Program penigkatan untuk itu. "Peningkatan Kualitas Agama menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen. Pemerintah juga harus memfasilitasinya", tambahya.
Disamping itu juga menurut Deded (nama akrab, red), memperketat pengawasan, pemberian perizinan tempat-tempat hiburan yang ada sangat perlu dilakukan. Ini terutama terhadap yang menyediakan fasilitas yang menyimpang dari yang dibenarkan. "Temopat hiburan menjamur, tidak tertutup kemungkinan yang menyalahi aturan seperti tempat karaoke, panti pijat dan lainnya", jelasnya lagi memberkan contoh. (rgi/ch)
