close× Telp +62 761 45505
close×

Peserta OSN Kagum Lihat Candi Muara Takus

Jum'at, 07 Jul 2017 | 3893 kali dilihat

KAMPAR  - 700 peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-16 tahun 2017 yang terdiri dari pelajar SMA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah beserta pendamping dari berbagai provinsi, mengunjungi objek wisata Candi Muara Takus di Kecamatan Tiga Belas Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau, pada Kamis (6/7/2017).

Salah satu peserta adalah Deborah Christine Immanuel dari SMAK 7 BPK Penabur Jakarta. Saat melihat dari dekat ia merasa kagum oleh keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, khususnya Riau. "Masih merasa tidak percaya kalau saya baru saja melihat Candi Muara Takus secara langsung karena selama ini hanya melihat melalui buku pelajaran atau Internet," ungkap Deborah.

"Pengalaman yang menarik adalah saya dapat berwisata ke sini bersama-sama peserta OSN yang tidak akan terulang dua kali. Juga karena ada perlombaan foto instagram yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Riau jadi pengalaman berfoto dengan teman pun jadi lebih seru dan menarik," ungkapnya lagi

Deborah juga menuturkan, melihat kondisi Riau yang sangat panas dapat menjadi penghalang wisatawan untuk berkunjung ke Candi Muara Takus. Menurutnya, pengelola dapat membangun fasilitas berupa kipas-kipas besar atau air mancur dari bawah sehingga udara lebih sejuk seperti yang ada di tempat wisata lainnya, dan Deborah juga berharap agar meningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai.

"Agar wisatawan dapat mudah mengakses jalan ke Candi Muara Takus saya harap infrastruktur menuju lokasi dapat ditingkatkan. Dan kepada pengelola dapat mengadakan acara rutin yang menampilkan kebudayaan Melayu sehingga dapat semakin menarik wisatawan, seperti yang diadakan di Candi Prambanan setiap Selasa malam," tutur Deborah.

Hal yang sama juga dituturkan oleh Danil peserta OSN dari SMA Negeri 1 Papua Barat, menurutnya kunjungannya ke Candi Muara Takus sangat membuat bangga, karena merupakan pengalaman hidup pertamanya melihat candi.

"Objek wisata candi wisata bagus tempatnya bagus dan bersih. Di Papua Barat tidak ada candi, inilah pertama kalinya saya melihat candi, saya harap kondisi jalan menuju lokasi ini harus ditingkatkan," kata Danil.

Peserta OSN dari SMAN 34 Jakarta, Farah Clarissa juga turut mengungkapkan pengalamannya menurutnya, Candi Muara Takus memiliki keunikan tersendiri serta nilai edukasi yang tinggi. Sambutan dari masyarakat sadar wisata dan pengelola tempat sangat ramah dan lokasi ini sangat bagus untuk berfoto.

"Candi Muara Takus memiliki keunikan tersendiri serta nilai edukasi yang tinggi. Di depan Candi Muara Takus, langitnya cerah berawan sehingga menambah nilai estetika dari foto saya. Dan orang-orang yang berada di Candi Muara Takus menyambut dengan ramah peserta OSN," ungkap Farah Clarissa.

Farah menyarankan kepada pengelola dan pemerintah daerah agar lebih mempromosikan situs kebudayaan candi tersebut dan mendirikan kegiatan ekonomi kreatif di sekitar candi, agar banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung ke tempat tersebut. Sehingga pendapatan ekonomi masyarakat setempat meningkat dan wilayah sekitarnya akan mengalami perkembangan.

OSN ke-16 tahun ini diselenggarakan dari tanggal 2 Juli 2017 hingga 8 Juli 2017 di Kota Pekanbaru, diikuti oleh sekitar 1.280 siswa, terdiri dari berbagai jenjang pendidikan dasar, menengah, dan atas baik negeri dan swasta, selain itu ada 2.024 orang partisipan yang terdiri dari panitia pusat, daerah, pendamping, pembina, dan dewan juri.

Peserta OSN Kagum Lihat Candi Muara Takus Kamis, 06 Juli 2017 22:46 WIB Bagikan Halaman Ini : Peserta OSN Kagum Lihat Candi Muara Takus KAMPAR (CAKAPLAH) - 700 peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-16 tahun 2017 yang terdiri dari pelajar SMA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah beserta pendamping dari berbagai provinsi, mengunjungi objek wisata Candi Muara Takus di Kecamatan Tiga Belas Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.  Salah satu peserta adalah Deborah Christine Immanuel dari SMAK 7 BPK Penabur Jakarta. Saat melihat dari dekat ia merasa kagum oleh keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, khususnya Riau. "Masih merasa tidak percaya kalau saya baru saja melihat Candi Muara Takus secara langsung karena selama ini hanya melihat melalui buku pelajaran atau Internet," ungkap Deborah. "Pengalaman yang menarik adalah saya dapat berwisata ke sini bersama-sama peserta OSN yang tidak akan terulang dua kali. Juga karena ada perlombaan foto instagram yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Riau jadi pengalaman berfoto dengan teman pun jadi lebih seru dan menarik," ungkapnya lagi

 

Deborah juga menuturkan, melihat kondisi Riau yang sangat panas dapat menjadi penghalang wisatawan untuk berkunjung ke Candi Muara Takus. Menurutnya, pengelola dapat membangun fasilitas berupa kipas-kipas besar atau air mancur dari bawah sehingga udara lebih sejuk seperti yang ada di tempat wisata lainnya, dan Deborah juga berharap agar meningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai. "Agar wisatawan dapat mudah mengakses jalan ke Candi Muara Takus saya harap infrastruktur menuju lokasi dapat ditingkatkan. Dan kepada pengelola dapat mengadakan acara rutin yang menampilkan kebudayaan Melayu sehingga dapat semakin menarik wisatawan, seperti yang diadakan di Candi Prambanan setiap Selasa malam," tutur Deborah.

 

Hal yang sama juga dituturkan oleh Danil peserta OSN dari SMA Negeri 1 Papua Barat, menurutnya kunjungannya ke Candi Muara Takus sangat membuat bangga, karena merupakan pengalaman hidup pertamanya melihat candi. "Objek wisata candi wisata bagus tempatnya bagus dan bersih. Di Papua Barat tidak ada candi, inilah pertama kalinya saya melihat candi, saya harap kondisi jalan menuju lokasi ini harus ditingkatkan," kata Danil.

 

Peserta OSN dari SMAN 34 Jakarta, Farah Clarissa juga turut mengungkapkan pengalamannya menurutnya, Candi Muara Takus memiliki keunikan tersendiri serta nilai edukasi yang tinggi. Sambutan dari masyarakat sadar wisata dan pengelola tempat sangat ramah dan lokasi ini sangat bagus untuk berfoto. "Candi Muara Takus memiliki keunikan tersendiri serta nilai edukasi yang tinggi. Di depan Candi Muara Takus, langitnya cerah berawan sehingga menambah nilai estetika dari foto saya. Dan orang-orang yang berada di Candi Muara Takus menyambut dengan ramah peserta OSN," ungkap Farah Clarissa.

 

 Farah menyarankan kepada pengelola dan pemerintah daerah agar lebih mempromosikan situs kebudayaan candi tersebut dan mendirikan kegiatan ekonomi kreatif di sekitar candi, agar banyak wisatawan yang datang untuk berkunjung ke tempat tersebut. Sehingga pendapatan ekonomi masyarakat setempat meningkat dan wilayah sekitarnya akan mengalami perkembangan. OSN ke-16 tahun ini diselenggarakan dari tanggal 2 Juli 2017 hingga 8 Juli 2017 di Kota Pekanbaru, diikuti oleh sekitar 1.280 siswa, terdiri dari berbagai jenjang pendidikan dasar, menengah, dan atas baik negeri dan swasta, selain itu ada 2.024 orang partisipan yang terdiri dari panitia pusat, daerah, pendamping, pembina, dan dewan juri. (MC Riau/cakaplah.com)